IDI (Waspada): Calon Bupati-Wakil Bupati Aceh Timur Nomor Urut 1, H. Sulaiman (Tole) – Abdul Hamid (Apong) berjanji akan memajukan wilayah pedalaman, seperti Serbajadi, Peunaron, Indra Makmu dan Simpang Jernih.
Hal itu dilakukan guna pemerataan pembangunan di seluruh Kabupaten Aceh Timur. Tema tersebut menjadi isu utama dalam orasi Tole – Apong saat bersilaturahmi dengan ratusan masyarakat di Lapangan Futsal, Gampong Buket Tiga, Kecamatan Peunaron, Jumat (22/11) malam.
Paslon yang Partai Demokrat dan PKB juga memaparkan sejumlah program kerja inovatif yang pro rakyat jika dipercayakan sebagai orang nomor satu di Aceh Timur. Tole-Apong akan menyalurkan sejumlah bantuan untuk rakyat kecil yang berpenghasilan rendah, seperti Santunan Menikah, Santunan Bayi, Santunan Kematian serta Biaya Pendampingan Orang Sakit.

Kemudian, paslon Bupati/Wakil Bupati ini juga akan memprioritaskan percepatan pembangunan infrastruktur seperti akses transportasi berupa jalan dan jembatan, jaringan komunikasi, layanan air bersih serta jaringan irigasi.
“Pembangunan daerah harus bisa dinikmati seluruh rakyat, tanpa terkecuali, baik itu di perkotaan maupun di pedesaan. Kami siap membangun Aceh Timur jika terilih sebagai Bupati/Wakil Bupati Aceh Timur periode 2025-2030,” kata Haji Tole.
Berbekal pengalaman panjang, relasi luas dan memiliki pemahaman yang baik tentang dunia konstruksi, maka dirinya mengaku nanti akan menjadi modal berharga ketika memimpin daerah itu dalam membangun daerah, baik jalan, jembatan dan infrastruktur lainnya.
“Membangun, nyan syit ka buet tanyoe selama nyoe, lage ta peugot jalan dan jembatan. (Itu memang sudah menjadi pekerjaan kami selama ini, seperti membangun jalan dan jembatan). Sehingga pembangunan infrastruktur menjadi salah satu program kerja unggulan kami ke depan,” jelas Haji Toleh.
Meski sudah memetakan persoalan infrastruktur di Aceh Timur, Haji Tole menyebutkan bahwa dia bersama wakilnya Abdul Hamid akan memprioritaskan lebih dulu pembangunan jalan dan jembatan untuk kawasan pedalaman, terutama titik-titik dari sentra perekonomian masyarakat.
“Usulan prioritasnya tentu melalui Musrenbang Desa yang diharapkan bisa diakomodir sentra pertanian dan perkebunan di kawasan pedalaman khususnya di Serbajadi dan Peunaron,” sebut Haji Toleh seraya menyebutkan, beberapa kecamatan lain yang akan menjadi prioritas adalah Banda Alam, Indra Makmur, Rantau Selamat, Ranto Peureulak, Pante Bidari dan Simpang Jernih.
Ditambahkannya, jika akses transportasi telah dibangun, otomatis tentu akan berimplikasi terhadap kesejahteraan para petani. Hasil bumi seperti sawit, padi, kelapa, pinang, kakao, karet dan sebagainya sudah pasti bisa dipasarkan lebih cepat dan lebih luas.

Diketahui, dari total 1.549 kilometer panjang ruas jalan penghubung antar desa dan antar kecamatan di Aceh Timur, lebih dari 1.088 kilometer dalam kondisi rusak ringan dan rusak berat. Selain itu, 375 kilometer lainnya dalam kondisi baik dan 85 kilometer sisanya dalam kondisi sedang.
“Ini yang kami prioritaskan dulu, di samping berbagai upaya mulai dari pemberian ilmu untuk para petani, penyediaan pupuk serta memperbaiki akses pasar yang kesemuanya berujung pada peningkatan produktivitas serta pendapatan para petani,” pungkas Haji Tole didampingi Apong. [*]