Stunting Di Suka Makmur Menurun

  • Bagikan
SATGAS Stunting Prov. Aceh, Tarmizi menyuapkan makanan kepada seorang anak stunting. (Waspada/Khairul Boangmanalu)
SATGAS Stunting Prov. Aceh, Tarmizi menyuapkan makanan kepada seorang anak stunting. (Waspada/Khairul Boangmanalu)

SUBULUSSALAM (Waspada): Hasil stunting di Kampong Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri disebutkan mengalami penurunan dari semula 26 anak, November 2023 menjadi 15 pada Mei 2024.

Data itu terkonfirmasi pada program Kunjungan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS, yakni Ketua MPD Subulussalam) serta PMT kepada anak-anak stunting dihadiri semua stakeholder terkait di Kantor Kepala Kampong Suka Makmur, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Senin (20/5).

Satgas Stunting Prov. Aceh, Tarmizi dalam sambutannya pada kunjungan BAAS dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) itu mengatakan, penurunan stunting di daerah ini dinilai berhasil setelah melalui sejumlah terobosan dan akan terus bergerak mencapai yang terbaik ke depan.

Dikatakan, survey terakhir stunting, Pemko Subulussalam menduduki tingkat ke-11 terbaik se-Aceh dan tahun depan ditarget posisi lima besar. Dirinci, dari 786 stunting tahun lalu Kota Subulussalam, tahun ini berkurang menjadi 553 anak.

Stunting Di Suka Makmur Menurun
FOTO bersama stakeholder Stunting Kampong Suka Makmur dengan ibu dan anak stunting. (Waspada/Ist)

Sementara Pj. Kepala Kampong Suka Makmur, Nurasiah, S.Pd berharap, sebagaimana harapan stakeholder di sana, semua orang tua anak stunting proaktif mengikuti petunjuk, aturan dan ketentuan yang dibuat, sehingga zero stunting bisa terwujud.

Soal fenomena berbagai persoalan selain stunting, Nurasiah berharap dukungan para orang tua dan semua pihak menggalakkan pembinaan mental keagamaan generasi muda, mengantisipasi kerusakan moral.

M. Prana Astaman, SH Koordinator Balai KB menyambut baik sukses Suka Makmur menurunkan stunting dari 26 menjadi 13 meski terjadi dua penambahan sehingga hari ini sisa stunting 15 anak. 

Diingatkan, perlu konsentrasi dan peran semua pihak memberi edukasi turunkan stunting. Pesan penting BKKBN, kata Prana, jangan terlalu untuk empat hal, yakni nikah terlalu muda (di bawah 20 perempuan dan 25 laki-laki), hamil terlalu tua, terlalu rapat dan terlalu banyak. Hindari juga merokok terlalu dekat dengan anak atau anggota keluarga lain dan selalu menjaga kebersihan.

Diketahui, stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggu pertumbuhan anak, salah satunya tinggi badan terhambat. 

Turut memberi kata sambutan Sekcam Simpang Kiri, Mustakim Boangmanalu, Nanda Syahputra, SKM dari Puskesmas Simpang Kiri dan Ahli Gizi, Ramalia Purba.

Hadir Bhabin Kamtibmas, Yuslianto, Bidan Kampong Suka Makmur, Lely Aspina Manik, Am.Keb, sejumlah perangkat kampong dan BPK Suka Makmur serta orang tua dan anak stunting. (b17)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *