BLANGPIDIE (Waspada): Dilaporkan, sejak beberapa hari terakhir, hingga hari ini, belasan pasien rawat inap, yang diwajibkan perawatan dengan bantuan oksigen, di Rumah Sakit Umum Teungku Peukhan (RSUTP), Aceh Barat Daya (Abdya), terpaksa harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Pasalnya, stok oksigen di RSUTP dalam keadaan kosong.
Seperti diakui Misdar Husein, salah seorang keluarga pasien. Kepada Waspada Senin (6/2) pihaknya mengaku sangat kecewa dengan layanan medis RSUTP Abdya. Dimana katanya, beberapa hari lalu, orang tuanya terpaksa dilarikan ke IGD RSUTP, dikarenakan mengalami sesak nafas, guna mendapatkan pertolongan medis.
Sayangnya, setelah tiba di IGD, orang tuanya tidak bisa langsung ditangani, dengan alasan rumah sakit sedang kosong oksigen. Setelah kurang lebih 30 menit di IGD tambahnya, orang tuanya baru ditangani petugas medis, dengan membawa satu tabung oksigen dari ruang rawat inap bagian belakang.
Akan tetapi lanjutnya, dengan alasan medis dan guna mendapatkan layanan oksigen yang lebih memadai, orang tuanya terpaksa dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. “Keterangan yang kami dapatkan dari paramedis disini, RSUTP sedang kurang oksigen. Makanya, orang tua kami yang semestinya tidak harus dirujuk karena bisa ditangani disini, terpaksa harus dirujuk. Mau tidak mau kita harus ikuti, demi kesembuhan orang tua kami,” ungkap Misdar Husein.
Salah seorang petugas medis di RSUTP Abdya, yang enggan namanya dipublikasi mengakui, sejak beberapa hari terakhir ini, ada belasan pasien rawat inap keluhan sesak, yang dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. Hal itu katanya, disebabkan stok oksigen di RSUTP sedang menipis, bukan kosong. “Lebih tepatnya stok oksigen menipis, bukan kosong. Kalau tidak ada oksigen, bagaimana pasien kita rujuk. Mustahil kan,” katanya.
Kepala Bidang Penunjang Medis RSUTP Abdya, Sukardi SKM, dimintai tanggapannya terpisah, juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, saat ini oksigen di RSUTP Abdya masih memadai. Meskipun sering kosong, bukan bermakna kosong keseluruhan. Bila satu ruang rawat kosong oksigen, maka dipinjam pada ruang lainnya. “Kalau dilaporkan stok oksigen kosong secara keseluruhan, itu informasi menyesatkan. Logikanya, bagaimana caranya kita rujuk pasien sesak tanpa bantuan oksigen dalam ambulance. Salah informasi yang saudara dapatkan itu,” tegasnya.(b21)