SINGKIL (Waspada): Tim Gerakan Pangan Murah (GPM) kembali mengunjungi wilayah perbatasan Aceh-Sumut, untuk menjual bahan pangan murah di sana.
GPM Tahap III yang dilaksanakan di wilayah perbatasan Kabupaten Aceh Singkil dengan Tapanuli Tengah (Tapteng) Sumatera Utara (Sumut) di Kantor Kecamatan Danau Paris, sekaligus menyambut Hari Ibu menjelang Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2024.
Gerakan Pangan Murah di wilayah pelosok Aceh Singkil, yang di komandoi Ketua Tim GPM Dinas Pangan Aceh Singkil, Achyaruddin, ST, terlihat tetap semangat dan pantang menyerah untuk melayani masyarakat Aceh Singkil untuk menyalurkan sembako murah masyarakat menghindari dampak inflasi.
Sejak pagi masyarakat pun terlihat tetap setia dan rela mengantri menunggu Tim GPM, yang menempuh waktu perjalanan selama 2 jam menuju Kantor Kecamatan Danau Paris Aceh Singkil, Jumat (22/12).
Meski harus menerobos banjir di kawasan Desa Ujung Bawang namun tak menyurutkan niat para Tim GPM untuk menyalurkan sembako murah tersebut ke wilayah perbatasan Aceh-Sumut, membawa sebanyak 425 paket sembako untuk masyarakat di sana.
Hingga sore masyarakat terlihat antusias silih berganti berdatangan untuk mendapatkan barang GPM.
“Yang penting masyarakat di pelosok Aceh Singkil di Danau Paris, bisa menikmati barang sembako murah ini,” kata Ketua Tim GPM, Achyaruddin, saat dikonfirmasi Waspada.id, di Singkil, Sabtu (23/12/2023).
Achyar menyebutkan meski lokasi jarak tempuh cukup jauh, namun Dinas Pangan tetap menerapkan kebijakan satu harga dalam penjualan bahan pangan di GPM ini. “sehingga pasokan barang bahan pangan bisa membajiri Aceh Singkil, dan tidak mengalami kelangkaan,” ucap nya.
Para petugas GPM pun harus rela pulang malam agar penjualan pasokan bahan pangan masyarakat, bisa tersalurkan secara merata, pungkas Achyar.
Kepala Dinas Pangan Abdul Haris SP MM menambahkan, Tim GPM sengaja disiagakan untuk memenuhi kebutuhan pangan di Danau Paris mendekati Nataru.
Sebanyak 425 paket sembako murah ini, disiagakan di wilayah perbatasan Aceh-Sumut, untuk stabilisasi harga bahan pangan dan ketersediaan pasokan menjelang akhir tahun ini.
Sebab, masyarakat Aceh Singkil yang berada di perbatasan Aceh-Sumut sebagian beragama non muslim, dan akan merayakan Hari Natal, agar bisa mendapatkan sembako murah.
“Memasuki hari raya saudara kita non muslim, kebutuhan pangan mereka harus kita siagakan terpenuhi. Sehingga harga tetap terjangkau dan pasokan tetap tersedia, agar mereka bisa beribadah dengan nyaman tanpa harus kesulitan membeli dan mendapatkan sembako,” pungkas Haris. (b25)