BIREUEN (Waspada): Siswi kelas Xl SMAN 3 Bireuen, Cut Dhea Nada Amira, 16, yang setiap hari menempuh perjalanan jalan kaki sejauh 4,3 kilometer, menerima sepeda gunung dari Direktur Center for Community Develomen and Education (CCDE), Tabrani Yunis.
Sepeda yang diserahkan kepada siswi kurang mampu tersebut diserahkan secara langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Bireuen, Abdul Hamid, di halaman SMAN 3 Bireuen, Selasa (11/6).
Kacabdin Wilayah Bireuen, Abdul Hamid, kepada Waspada mengatakan, sepeda yang diserahkan tersebut merupakan bantuan dari Tabrani yunis, pemilik Potret Gallery Banda Aceh. Kabar tersebut diketahuinya setelah dimuat di beberapa media, maka dengan itu tersentuh hatinya membantu sebuah sepeda gunung untuk siswi ini, agar tidak perlu lagi berjalan kaki saat pergi ke sekolah.
“Hari ini kita sudah menyerahkan satu unit sepeda kepada Cut Dhea. Pak Tabrani berharap, dengan bantuannya tersebut, siswi ini nantinya bisa selesai dari sekolah SMAN 3 Bireuen ini. Inilah yang diharapkan Pemerintah Aceh, kita peduli terhadap anak-anak yang kurang mampu, bila tidak dibantu, maka anak-anak ini nantinya tidak sekolah lagi, ini yang tidak kita inginkan,” harap Andul Hamid.
Dia menjelaskan, anak-anak Aceh jangan sampai tidak melanjutkan lagi pendidikannya walaupun kurangnya biaya. Maka dari itulah, siswi maupun siswa yang kurang mampu itu harus dicari, yang masih menempuh pendidikan di tingkat SMA, harus menjadi prioritas untuk diperhatikan agar pendidikan bisa selesai.
“Tidak boleh anak-anak Aceh putus sekolah. Sekurang-kurangnya dia harus tamat SMA dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, sangat konsern untuk itu,” ungkap Kacabdin Wilayah Bireuen, Abdul Hamid.
Siswi SMAN 3 Bireuen, Cut Dhea Nada, kepada Waspada Rabu (12/6) mengaku sangat terharu atas bantuan sepeda yang diterima tersebut, dengan itu dirinya kini tidak harus berjalan kaki lagi saat pergi maupun pulang sekolah.
Saat ditanyakan selama ini tinggal dengan siapa, dia menjawab, ia tinggal bersama neneknya di Desa Uteun Bunta, Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen.
“Sedangkan orang tua saya tinggal di Desa Cot jrat Kecamatan Kota Juang dan ayah saya bekerja sebagai kuli bangunan. Mengingat nenek tinggal sendiri di rumah makanya, saya tinggal sama nenek dan Alhamdulillah saya diberikan bantuan sepeda, sebelumnya kadang-kadang bila ke sekolah sering berjalan kaki, sekali-sekali bila ada orag lewat yang mengenali saya baru ada yang bonceng ke tempat sekolah,” tutup Cut Dhea sambil mengusap air mata haru. (czan)