MINGGU, 1 Desember 2024 hari keempat kunjungan kerja (Kunker) perdana Komandan Korem (Danrem) 012/TU, Kolonel Inf Benny Rahadian di Kabupaten Simeulue. Singkat. Namun bisa merangkum dengan singkat juga kondisi Simeulue.
Minggu sorenya Danrem dan Nyonya Rina Benny Rahadian akan bertolak ke Makorem 012/Teuku Umar naik kapal Ferry Aceh Hebat 1 melalui Pelabuhan Kolok Sinabang ke Calang Aceh Jaya.
Usai menyantap sarapan tadi pagi di kantin penginapan, Danrem dan istri selama di pulau itu. Sembari mengangkat cangkir kopinya Danrem mencari meja kosong membuka “ruang” dialog dengan Waspada.
“Di sini saja kita, ngobrol sambil santai,” ajak Danrem yang sebelumnya pernah menjabat di Satuan Tugas (Dansatgas) Pasukan Elit Kopassus, SAT-81/Gultor itu, menentukan tempat.
Ditemani Dandim Simeulue Letkol Kav. Mahdan Almahirsyah dan Dandim baru Simeulue Letkol Arm. Qomarus Zaman yang akan segera menggantikan posisi Mahdan Almahirsyah yang dipromosi sebagai Waasren di Kodam IM mulai, 9 Desember 2024.
“Benny,” ujar Danrem Teuku Umar, lulusan Akmil, 1999 itu sembari menjawab salam dan menyambut uluran tangan perkenalan dari Waspada di Simeulue.
Kemudian, “Empat hari ya, saya endak ingat lagi,” jawabnya bernada humor saat dipastikan Waspada pada wawancara tadi, hari keempat Kolonel kelahiran Pariaman, Sumatera Barat, 13-Agustus-1978 Kunker di Simeulue.
“Simeulue ini, unik. Luar biasa alamnya, panoramanya indah, masyarakat ramah, aman. Cuman sedikit sunyi, tapi suasana ini bagus bila mau berlibur,” saat ditanya kesannya selama beberapa hari di Pulau Simeulue yang terkenal juga dengan Lobsternya itu.
Lebih lanjut Benny Rahadian yang lahir di Pariaman dan tumbuh besar di Painan, sebelum jadi Danrem 012/TU pernah menjabat sebagai Asops Kasdam XVII/Cenderawasih mengatakan Simeulue ini memiliki potensi sumber daya alam di bidang, pertanian, kelautan dan perikanan yang melimpah.
Kemudian khusus untuk bidang Pertanian selaras dengan Program Nasional guna mewujudkan ketahanan pangan, Danrem 012/TU yang mengaku kampung halamannya Painan punya karakteristik sebelas, dua belas dengan Simeulue, program Optimalisasi Lahan (Oplah) Pertanian di Simeulue akan berlanjut ke tahun 2025.
Bahkan dipastikan lagi oleh Kolonel Inf Benny Rahadian, S.E., M. Han, yang banyak tahu sejarah, tentang ulama Almarhum Syeh Khalilullah, Ulama Utusan Raja Iskandar Muda, berdarah Minang untuk menyebarkan Islam ke Simeulue bahwa segala program di Kodim tahun ini akan berlanjut.
Katanya, termasuk, masalah pompanisasi sawah, pengeringan, cetak sawah baru dan pembuatan drainase, kemudian kegiatan TMMD dimana ada sejumlah program strategis di dalamnya.
Danrem TU kepada menyatakan juga akan mendorong program untuk penambahan Alsintan (red-Alat, mesin pertanian) untuk petani Simeulue yang sesuai data yang ada sangat kurang, melalui pengusulan berjenjang.
Adapun untuk sekadar dimaklumi tahun 2024 banyak sekali program TNI-Kodim 0115/Siemeulue dibawah Wilayah Korem 012/TU untuk membantu masyarakat kepulauan Simeulue.
Diantaranya kegiatan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-122 Tahun Anggaran 2024 dengan tema “Darma Bakti TMMD Percepatan Pembangunan di Wilayah,” berlangsung dari 2 hingga 31 Oktober 2024.
Pembukaannya dipusatkan di Desa Blang Seubel, Kecamatan Teupah Selatan, dengan Asisten I Pemda Simeulue, Asluddin S.E., M.Kes, sebagai Inspektur Upacara, Rabu (2/10/24). Acara ini turut dihadiri Pamen Ahli Bid OMP Kolonel Arm Mawardi S.A.P, serta perwakilan Danrem 012/TU, Kasiter Korem 012/TU Mayor Inf Legianto, S.Sos.
Masa itu dalam laporan resminya Dandim 0115/Simeulue selaku Dansatgas TMMD Ke-122, Letkol Kav Mahdan Almahisyah, menjelaskan program itu menyerap dua mata anggaran yang bersumber dari PJO TMMD sebanyak Rp475.500.000 serta anggaran yang bersumber dari APBK Simeulue senilai Rp1.000,000.000, dengan total Rp1.475.500.000.
Meliputi relokasi jalan sepanjang 2.400 meter yang menghubungkan Kecamatan Simeulue Timur dan Kecamatan Teupah Selatan, serta pemeliharaan jalan sepanjang 4.000 meter yang menghubungkan Kecamatan Salang, Alafan, dan Simeulue Barat. Selain itu, dibangun 7 jembatan dan 1 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Selain kegiatan fisik, TMMD juga ada non-fisik seperti penyuluhan Wawasan Kebangsaan, Pertanian, Narkoba, Bela Negara, Kesehatan, serta Stunting. Program ini melibatkan 150 personel dari berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, dan Pemda.
Program yang lebih spektakuler TNI di Simeulue tahun 2024 adalah Optimalisasi Lahan (Oplah) Pertanian yang dimana menjadi salah satu bagian objek peninjauan kunjungan kerja perdana Danrem 012/TU Kolonel Inf. Benny Rahadian, SE., M.Han.
Dengan jumlah titik pelaksanaan Oplah 99 dari 138 Desa se Simeulue dan di 9 Kecamatan di Simeulue dari total 10 dengan melibatkan lebih dari 20 unit excavator setiap harinya dan menurut Dandim Letkol Kav. Mahdan Almahirsyah, tuntas 100 persen pada 6 Desember 2024.
Rahmad
