“Ada orang Pusong di sini. Saya Azhar Mahmud putra asli Gampong Pusong. Sibak Agam. Mana orang Mon Geudong. Mana orang Keude Aceh. Mana warga SP 4. Mana warga Banda Sakti. Dukung kami, Ismail A Manaf – Azhar Mahmud sebagai putra asli Kota Lhokseumawe untuk menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe. Kami hadir untuk perubahan.”
KATA-KATA tersebut keluar dari mulut Azhar Mahmud yang meneriakkan dirinya sebagai Calon Wakil Wali Kota Lhokseumawe mendampingi Ismail A Manaf untuk periode 2024-2029 dihadapan ribuan warga yang menghadiri deklarasi bakal calon walikota dan wakil walikota tersebut di Terminal Keude Aceh, Senin (5/8) pukul 16.30.
Sebelum kegiatan deklarasi dilakukan oleh Bendahara DPW NasDem Aceh, Muhammad Raji Firdana mewakili Ketua DPW NasDem Aceh, Irsan Sosiawan yang berhalangan hadir pada kesempatan itu.
Cek Har, sapaan akrab Azhar Mahmud, meminta masyarakat Kota Lhokseumawe khususnya warga Kecamatan Banda Sakti untuk mendukung penuh pasangan IMAM demia terjadinya perubahan ke arah yang labih baik.
“Pada Pileg kemarin saya kembali terpilih untuk ke tiga kalinya sebagai anggota DPRK Lhokseumawe dan kemarin kita berhasil meraih suara terbanyak dan sudah dijatahkan untuk menjadi wakil ketua, tapi saya tinggalkan dan mencalonkan diri sebagai wakil walikota. Demi apa, untuk menciptakan Lhokseumawe sebagai kota dengan pertumbuhan ekonomi global yang berlandaskan syariat islam,” teriaknya lantang.
Jika mencari posisi aman, maka sebut Azhar, dia tidak mencalonkan dirinya saat ini. Karena sebagai wakil ketua dia diberikan berbagai fasilitas termasuk mobil mewah.
“Lalu kenapa kami rela meninggalkan yang sudah ada, demi untuk membangun Lhokseumawe. Lhokseumawe yang bersih dan tidak kumuh. Ke depan kami akaan membangun RS, mengingat sudah 23 tahun berpisah dari kabupaten induk belum memiliki RS sendiri,” katanya sambil berteriak hidup IMAM.
Di hadapan seribun pendukung, IMAM berjanji akan menjadikan Kota Lhokseumawe sebagai kota tujuan dan bukan sebagai kota tempat singgahan. Setalah mekar dari Aceh Utara, tidak ada geliat perekonomian yang signifikan di bekas kota petro dolar ini. Hal ini, kata Azhar, diaebabkan Kota Lhokseumawe dimpimpin oleh pemimpin yang tidak relevan.
Selanjutnya, calon Walikota Lhokseumawe, Ismail A Manaf pada kesempatan itu sempat mengutarakan kalau pihaknya benar-benar mengabdikan dirinya untuk perubahan kota kelahiran menjadi kota yang bersih dan asri dari timbunan sampah seperti yang terjadi selama ini di Pusong.
“Kita akan menekan jumlah pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan. Kami juga akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” katanya.
Masyarakat pada kesempatan itu juga diberitahukan mengapa mereka berani maju mencalonkan diri menjadi calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe, karena mereka mengaku mendapat dukungan dsn dorongan dari alim ulama dan masyarakat Lhokseumawe.
“Insya Allah dengan segala kemampuan akan kita ubah Lhokseumawe menjadi kota tujuan dan bukan kota singgahan. Sudah 23 tahun berpisah dari Aceh Utara. Namun tidak ada geliat ekonomi di kota ini,” katanya.
Kegiatan deklarasi calon wali kota dan wakil wali kota tersebut ikut dimeriahkn artis Aceh, Fauzan Fahmi dengan membawakan tembang Aceh Kon Atra Mak Kah dan ditutup dengan lagu yang berjudul Jasa Syuhada.
Terakhir Ketua Koalisi Lhokseumawe Hebat, Dicky Saputra memberitahukan pasangan IMAM mendapat dukungan oenuh dari 12 partai non parlemen.
Maimun Asnawi, S.Hi.,M.Kom.I
