SUBULUSSALAM (Waspada): Diduga akibat depresi, sering ribut dengan istri, seorang warga Subulussalam meninggal dunia dengan cara menggantung diri di dalam rumahnya, Minggu (2/4) sekira pukul 17.00 WIB.
Kapolres Subulussalam, AKBP Yhogi Hadisetiawan SIK, MIK melalui Kapolsek Simpang Kiri, Ipda Hamonangan Berutu SH dikonfirmasi, Senin (3/4) menulis, korban Rifin, 29, merupakan warga Dusun Cepu Indah, Kampong Subulusalam Timur, Kecamatan Simpang Kiri, Subulusalam.
Sejumlah saksi, Albar Suriramut, tetangga korban, Agus Suri Rahmad, warga Dusun Cepu Indah, Gon Sembiring, 35, warga Penanggalan Timur, Herliana, 28, istri korban, guru honorer dan Yusuf. 55, ayah korban, warga Desa Siompin, Kecamatan Suro, Kabupaten Aceh Singkil.
Saksi Albar sebut jika antarkorban dengan istrinya sering terjadi adu mulut. Bahkan sebelum kejadian, keributan terjadi di sana.
Sekira pukul 11.00 WIB, saksi melihat ayah korban datang ke rumah korban. Terdengar suara ribut-ribut, adu mulut antarayah korban dengan korban. Korban menghardik hingga mau menendang ayah kandungnya dengan perkataan ‘ngapain kalian datang kemari’. Akibatnya ayah kandung korban pergi menghindari hal yang tak diinginkan.
Sejam berselang, kakak kandung korban bersama istri korban datang ke rumah korban untuk mengambil barang-barang yang diperlukan. Hal ini menyulut amarah korban sehingga korban menghancurkan barang-barang yang ada di dalam rumah.
Lalu sekira pukul 14.00 WIB, Albar S menawarkan makan siang kepada korban, namun dijawab jika korban sudah makan.
Sekitar pukul 17.00 WIB, Albar S kembali ke rumah korban, lalu mengetuk pintu. Tidak ada jawaban, Albar menyuruh anaknya Agus Suri Rahmad mengintip dan terlihat korban tergantung di ruang tamu. Albar S lalu memanggil Jon, abang ipar korban. Setelah mendobrak pintu, Jon menurunkan korban yang tergantung.
Pasca kejadian, korban dibawa ke rumah sakit guna dilakukan visum. Sekira pukul 18.45 WIB korban dibawa ke rumah orang tua korban di Desa Siompin, Kecamatan Suro, Kabupaten Aceh Singkil untuk dikebumikan. (b17)
