Oleh Dr. Tgk. H. Zulkarnain, MA (Abu Chik Diglee)
Seiring munculnya senja dan Ghurubnya mentari terakhir bulan Sya’ban, pertanda Ramadan 1446 Hijriah telah tiba. Bulan Ramadan adalah bulan penuh rahmat, bulan maghfirah (penuh ampunan), syahru dhiya’ (bulan penuh cahaya), bulan penuh kenikmatan, bulan peningkatan kualitas dan kuantitas iman dan ibadah. Bulan Ramadan adalah oase pelepas kerinduan dahaga spiritualitas yang selalu dirindukan oleh setiap hamba Allah yang beriman dan shalih.
Ramadan (رمضان) secara etimologi (kebahasaan) adalah kata mufrad (tunggal), bentuk jamaknya adalah Ramadhanaat (رمضانات), berasal dari kata ramadha – yarmudhu yang artinya membakar atau panas terik yang membara. Ramadan juga bisa berasal dari derivat kata al ramdha’ (الرمضاء) yang artinya batu yang panas karena terkena teriknya panas matahari (الحجارة الحارة). Dan Ramadan juga bisa berasal dari kata al ramiidh yang artinya hujan atau awan yang turun setelah musim panas.
Di dalam hadist yang bersumber dari sahabat Anas Bin Malik, Nabi Saw menjelaskan: انما سمي رمضان لانه يحرق الذنوب. Artinya, dinamakan Ramadan karena membakar dosa-dosa. Adapun di dalam tradisi Arab sebelum Islam hadir, bulan Ramadan sudah menjadi bulan yang dihormati oleh masyarakat Arab. Pada bulan Ramadan masyarakat Arab sebelum Islam, menghentikan pertikaian di antara mereka, tidak menumpahkan darah (tidak melukai dan membunuh), dan menahan diri dari perkelahian, dalam rangka memuliakan kehadiran bulan Ramadan.
Selain itu, Ramadan menjadi oase yang dirindukan untuk menghilangkan dahaga spiritualitas para insan beriman. Ramadan menjadi wahana pembakar dan peluluh dosa-dosa melalui berbagai amalan shalih dan ibadah di dalamnya. Karakteristik spiritualitas menjadi penting untuk dicermati oleh setiap hamba yang beriman, karena karakteristik spiritualitas itu mengarah kepada pertumbuhan kepribadian yang berintegrasi dengan nilai-nilai ketakwaan, menelusuri pengalaman batin (isoterm) keagamaan, menghayati tata nilai kehidupan di seberang kematian dan berbagai keghaiban yang secara ketentuan di dalam Islam wajib diyakini, memahami dimensi batin sebagai seorang hamba Allah, menemukan makna terdalam di dalam kehidupan, menemukan sisi transendensi yang ada di dalam diri dan kehidupan, dan lain-lain.
Adapun manfaat spiritualitas di antaranya membantu mendefinisikan kebenaran syari’at secara lebih tepat, membantu memperdalam hubungan dan koneksi dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri, membantu menghubungkan individu dengan dimensi yang lebih dalam dari kehidupan, membantu membawa dimensi duniawiah kepada dimensi ukhrawiah, sehingga akan terasa betapa pentingnya arti menjaga eksistensi iman dan amal shalih untuk persiapan kehidupan akhirat seorang hamba yang Muslim.
Dengan demikian, spiritualitas dapat dipahami sebagai pencarian makna dan tujuan hidup yang mendalam, serta rasa keterhubungan dengan sesuatu yang lebih tinggi dari diri sendiri. Dengan realitas seperti itu, Nabi Saw jika melihat hilal pertanda Ramadan telah tiba beliau betdo’a dengan do’a berikut ini : اللهم اهله علينا بااليمن و الاءيمان و السلامة و الاءسلام ربي و ربك الله.
Artinya, Ya Allah jadikanlah hilal (Ramadan ini) bagi kami dengan membawa rasa aman, menambah keimanan, mendatangkan keselamatan, dan memperkokoh keIslaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah (Hadits riwayat imam al Tirmidzi dari jalur sahabat Thalhah Bin Ubaidillah).
Nabi Saw juga sejak dari bulan Rajab selalu berdo’a dengan do’a sebagai berikut: اللهم بارك لنا في رجب و شعبان و بلغنا رمضان Artinya, Ya Allah berkahilah kami selama di dalam bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke dalam bulan Ramadan (Hadits riwayat imam Ahmad). Syekh Yahya Bin Abi Katsir sebagaimana yang tertulis di dalam kitab Hilyat al Auliya terkait bulan Ramadan, di samping berdo’a dengan do’a yang diajarkan Nabi Saw., beliau juga selalu berdo’a dengan do’a berikut ini : اللهم سلمني الى رمضان و سلم لي رمضان و تسلمه مني متقبلا.
Artinya, Ya Allah selamatkan aku hingga sampai ke bulan Ramadan, dan selamatkan bulan Ramadan untukku, dan terimalah amal Ramadan dariku dengan benar benar diterima.
Pada sisi yang lain, di samping berdo’a, Nabi Saw juga bertahniah dengan kehadiran bulan Ramadan sebagaimana yang tercantum dalam hadits riwayat imam al Nasa’i dari jalur sahabat Abu Hurairah berikut ini : عن ابي هريرة قال فال رسول الله س : اتاكم رمصان شهر مبارك فرض الله عز و جل عليكم صيامه تفتح فيه ابواب السماء و تغلق فيه ابواب الجحيم و تغل فيه مردة الشياطين الله، فيه ليلة خير من الف شهر.
Artinya, dari sahabat Abu Hurairah ia berkata telah bersabda Rasulullah Saw sungguh telah datang kepada kamu sekalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, yang mana pada bulan tersebut Allah Swt mewajibkan kamu sekalian untuk berpuasa.
Pada bulan Ramadan itu, pintu pintu langit dibuka, sementara pintu pintu neraka ditutup serta syaithan syaithan dibelenggu. Dan pada bulan Ramadan itu, terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan (kitab Sunan al Nasa’i, jilid, 4, Juz, 7, halaman, 29). Selanjutnya, Tarhib Ramadhan terasa diperlukan untuk membangkitkan semangat dan gairah menyongsong hadirnya bulan Ramadan. Nomenklatur tarhib sendiri berasal dari kata rohabba yang artinya melapangkan.
Secara utuh tarhib dapat dimaknai segala upaya yang dikerahkan untuk melapangkan diri (membahagiakan diri) menyambut kedatangan bulan Ramadan. Dengan demikian, diharapkan semua umat Islam yang beriman, hendaknya dapat menyambut kehadiran bulan Ramadhan dengan penuh rasa sukacita dan kegembiraan.
Dalam tarhib Ramadannya Nabi Saw bersabda : ايها الناس قد اظلكم شهر عظيم، شهر مبارك، شهر فيه ليلة خير من الف شهر جعل الله صيامه فريضة و قيام ليله تطوعا من تقرب فيه بخصلة من الخير كان كمن ادى فريضة فيما سواه و من ادى فيه فريضة كان كمن ادى سبعين فريضة فيما سواه و هو شهر الصبر و الصبر ثوابه الجنة و شهر المواساة و شهر يزداد فيه رزق المؤمن، من فطر فيه صاءما كان مغفرة لذنوبه و عتق رقبته من النار و كان له مثل اجره من غير ان ينتقص من اجره شيء قالوا ليس كلنا نجد ما يفطرالصاءم فقال يعطي الله هذا الثواب من فطر صاءما على تمرة او شربة ماء او مذقة لبن …
Artinya, Wahai manusia ! Sesungguhnya telah menaungi kamu bulan yang agung dan penuh berkah. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan Ramadan itu, Allah mewajibkan ibadah puasa dan shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnat. Siapapun yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan ibadah wajib di bulan yang lain. Siapapun yang mengerjakan suatu kewajiban di dalam bulan Ramadan, maka sama dengan melakukan 70 kewajiban di bulan yang lain.
Ramadan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu balasannya adalah surga. Ramadan adalah bulan pertolongan, pada bulan Ramadhan Allah Swt memberikan tambahan rezeki kepada orang orang yang beriman. Siapapun yang memberikan bukaan puasa bagi orang yang berpuasa di dalam bulan Ramadan, Allah Swt akan mengampuni dosa-dosanya, dan akan dibebaskan dari neraka, serta akan memperoleh pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala puasa orang yang diberi bukaan puasa itu sendiri.
Para sahabat bertanya, Wahai Rasulullah Saw tidak semua kami punya makanan untuk bisa dibagikan kepada orang yang berbuka puasa? Nabi Saw menjawab, Allah Swt tetap memberikan pahala meskipun yang diberikan kepada orang yang berbuka puasa itu hanya sebutir kurma atau seteguk air (Hadist riwayat imam Ibnu Khuzaimah, lihat kitab Shahih Ibnu Khuzaimah, Nomor Hadits 1780).
Ibadah puasa di dalam bulan Ramadan tidak hanya sebagai wahana membentuk ketakwaan bagi orang yang beriman, namun juga dapat melahirkan keshalihan individual dan keshalihan sosial bagi setiap orang yang beriman.
Akhirnya marilah kita sambut kehadiran bulan Ramadan 1446 Hijriah dengan ucapan tarhib penuh kegembiraan مرحبا يا رمضان (Selamat Datang Wahai Ramadan), اللهم بلغنا رمضان (Ya Allah sampaikanlah kami ke dalam bulan Ramadan). Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin. Wallahua’lam. WASPADA.id
Penulis adalah Dosen Hadist Ahkam dan Hukum Keluarga Islam di Asia Tenggara Pascasarjana IAIN Langsa
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.