Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Sekeluarga Terjebak Di Pegunungan Abdya

Tim Tagana Abdya, saat berada di rumah Kades Rumoh Panyang, Kecamatan Kuala Batee, melakukan koordinasi dalam upaya pemulangan korban terjebak banjir, di kawasan pegunungan Karueng Batee. Foto direkam Minggu (30/10) malam. Waspada.id/Ist
Tim Tagana Abdya, saat berada di rumah Kades Rumoh Panyang, Kecamatan Kuala Batee, melakukan koordinasi dalam upaya pemulangan korban terjebak banjir, di kawasan pegunungan Karueng Batee. Foto direkam Minggu (30/10) malam. Waspada.id/Ist

BLANGPIDIE (Waspada): Satu keluarga warga Desa Rumah Panyang, Kecamatan Kuala Batee, Aceh Barat Daya (Abdya), dilaporkan terjebak di kebun miliknya, di kawasan pegunungan Karung Batee, pegunungan dalam wilayah Kecamatan setempat.

Sekeluarga yang terjebak banjir dan tidak bisa kembali ke rumahnya, akibat meluapnya sungai Krueng Batee tersebut, atas nama Akmal, 35, bersama isteri dan dua orang anaknya, yang berangkat ke kebun miliknya, untuk melaksanakan aktivitas rutin, dalam upaya memenuhi kebutuhan ekonomi untuk bertahan hidup.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sekeluarga Terjebak Di Pegunungan Abdya

IKLAN

Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Abdya, Yasri Gusman Malam (30/10) lalu mengungkapkan, Akmal berangkat ke kebun bersama istri dan dua anaknya, pada Minggu pagi (30/10) lalu, sekira pukul 08.00 WIB. Namun, hingga kini belum kunjung pulang. “Menurut keterangan kerabatnya, dilokasi kebun yang bersangkutan ada pondok. Diperkirakan mereka bertahan dilokasi itu,” ungkapnya.

Yasri gusman mengatakan, saat ini Tagana Abdya masih menelusuri keberadaan warga Desa Rumoh Panyang, Kecamatan Kuala Batee tersebut. “Menurut keterangan, yang bersangkutan berangkat ke kebun di daerah Gunung Krueng Batee, berangkat tadi pagi sekira pukul 08.00 WIB, namun hingga kini belum pulang. Diduga karena terjebak hujan dan banjir,” sebutnya.

Menurut Yasri, dari informasi diterima pihaknya, untuk menuju ke kebun Akmal, harus melewati sungai Krueng Batee. Berhubung tingginya debit air, sehingga yang bersangkutan tidak bisa menyeberangi sungai tersebut.

Pihak keluarga merasa khawatir, mengingat Akmal membawa serta anak-anaknya, yang masih berumur 3 tahun dan 7 tahun. “Perjalanan jarak tempuh ke lokasi lebih kurang 1 jam jalan kaki. Namun, karena air sungai masih tinggi, sehingga tidak bisa di lewati. Kita tetap menunggu sampai debit air turun, untuk menyusuri dan evakuasi,” pungkasnya.(b21)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE