SIGLI (Waspada): Sekretaris Daerah (Sekda), Kabupaten Pidie H. Idhami, S.Sos, MSi.Jumat (10/6), mengungkapkan tentang realisasi anggaran 2022 bukan terlambat direalisasi, melainkan hanya menjaga cash flow.
“Pencairan anggaran itu melalui proses mekanisme penetapan anggaran KAS pada Aplikasi SIPD sampai empat triwulan, dan disesuaikan dengan realisasi Pendapatan Asli daerah,” kata H Idami didampingi Kepala Badan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BKKD) Pidie Teuku Hendra, S.S.TP,M.Si.
Pernyataan itu disampaikan H. Idhami menanggapi pernyataan Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail tentang terlambatnya proses tender proyek dan realisasi anggaran 2022.
Lanjut, H Idhami terkait mekanisme lelang atau tender proyek, itu ada aplikasi sendiri. Sekda kata dia, tidak bisa melakukan intervensi, dirinya hanya bisa mengingatkan atau meyurati untuk dilakukan percepatan. “Alhamdulillah, saya yakin akhir bulan ini selesai semua tender,” katanya.
Sebelumnya Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail mengungkapkan rasa kekecewaanya terhadap kinerja Pemkab Pidie yang menurutnya selalu terlambat dalam merealisasi anggaran dan proyek. Padahal untuk Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) Pidie 2022, cepat disahkan.
“Tahun ini, tahun tercepat pembahasan. Seingat saya, sepanjang 12 tahun saya sudah di DPRK Pidie, tahun 2022, adalah tahun tercepat pembahasan, yaitu kita ketok palu kemarin pengesahan APBK 2022 ditanggal 17 November 2021,” kata Mahfuddin Ismail.(b06)