IDI (Waspada): Segmen II Jalan Lintas Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Aceh Timur – Gayo Lues, kerap longsor. Tanah bukit bercampur kerikil tajam berpotensi mengancam pengguna jalan, baik dari Peureulak ke Blangkejeren, maupun sebaliknya.
“Longsor terjadi mulai dari Peunarun hingga ke Lokop (Serbajadi) Kabupaten Aceh Timur. Tumpukan tanah di atas badan jalan semakin mengganggu penggunakan jalan dari dua arah,” kata Nurdin Abubakar, pengguna jalan asal Peureulak di Lokop, Minggu (1/10).
Selain tumpukan tanah longsor, jalan di sejumlah titik juga mulai amblas. Kondisi tersebut akibat tonase kendaraan yang tidak dibatasi. “Namun tidak tertutup kemungkinan jalan amblas dipicu kondisi tanah yang labil, seperti di jalan di titik Desa Bunin dan Masir,” tambah Nurdin Abubakar.
Agar jalan yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Aceh ini tidak cepat rusak, warga berharap Pemerintah Aceh melalui instansi terkait membangun dinding jalan di sejumlah titik yang rawan amblas. “Begitu juga denga lereng gunung yang kerap longsor juga perlu dibangun batu penahan, sehingga tumpukan tanah bercampur bebatuan tidak menggangu pengguna jalan,” sebut Tgk M Isa, anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Timur.
Camat Serbajadi, Taufik Hidayat SP, dikonfirmasi Waspada, membenarkan kondisi jalan di Segmen II mulai rusak setelah selesai dibangun akhir tahun 2021. “Ada beberapa titik jalan yang amblas dan terjadi longsor, seperti di Jereng,” katanya.
Pihaknya berharap pengguna jalan dari dua arah tetap hati-hati melintasi jalan antar kabupaten itu. “Saat ini jalan tempuh dari Peureulak ke Lokop, hanya 2 jam. Sebelum Segmen 1 – 2 dibangun, setiap pengguna jalan harus menempuh jarak 4 jam. Alhamdulillah, sekarang banyak wasatawan yang ke Lokop,” pungkas Taufik Hidayat. (b11)