Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

Segarnya Air Kelapa Muda, Jadi Minuman Favorit Saat Berbuka Puasa

  • Bagikan

SINGKIL (Waspada): Pohon kelapa merupakan tanaman yang memiliki segudang manfaat. Mulai dari batang daun dan pelepah, sampai akarnya, seluruhnya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga.

Belum lagi buah kelapa yang memiliki manfaat kesehatan, yakni sebagai pengganti ion tubuh dan membuang toksin-toksin dari dalam tubuh. Asam amino yang terkandung dalam air kelapa dapat membantu proses detoksifikasi untuk membuang racun dalam saluran pencernaan.

Kemudian, membantu menurunkan gula darah bagi penderita diabetes, mencegah batu ginjal, termasuk mencegah penuaan, dan bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil.

Tak ketinggalan, sabut dari buah kelapa juga bisa dimanfaatkan sebagai media tanam atau sekam untuk kebutuhan rumah tangga.

Apalagi buah kelapanya yang masih muda banyak di buru saat bulan Ramadhan. Umat Islam yang berpuasa kerap merindukan tegukan kesegaran air buah kelapa muda yang menjadi minuman pelepas dahaga saat berbuka puasa.

Setiap sore mulai pukul 16:00 WIB, pedagang kelapa muda terlihat silih berganti melayani pembeli yang mengantri menunggu kupasan buah kelapa hijau.

Salah satu pedagang Kelapa Muda dan Kelapa Bakar di Pulo Sarok Singkil, Nurjanah, 30, Senin (30/4) mengaku kualahan melayani pembeli disaat menjelang berbuka puasa.

Pondok dagangan Kelapa Muda Mbak Nur yang berada persis di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Pulo Sarok Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil, kerap ramai pembeli setiap sore.

Sembari berbincang dengan Waspada, tangan gemulai Mbak Nur tak henti-henti mencincang untuk mengupas kulit kelapa hijau. Setelah mencincang kulit dan mencongkel bagian batok, air kelapa dituang kedalam cangkir sebelum dimasukkan dalam pelastik.

Dengan tangan mungilnya, menggunakan parang (lading/golok) tajam, dengan dua kali tebasan Mbak Nur terlihat cekatan membelah buah kelapa itu menjadi dua bagian.

Lalu isi kelapa yang masih lunak dikeruk dan disatukannya dengan airnya didalam cangkir, yang kemudian dibungkus dan diberikan kepada pembeli.

Tidak hanya berdagang kelapa muda, sebagai tulang punggung keluarga, Mbak Nur yang menghidupi dua anak dan ibunya yang sudah tua itu, wanita yang berstatus janda dua anak ini juga mencari rezeki dari usaha kelapa bakar dan menjual bensin eceran.

Sejak putra-putrinya masih kecil-kecil, Mbak Nur harus berusaha sendiri menghidupi buah hatinya itu. Lantaran ayah dari anak-anak nya telah meninggalkan mereka tanpa alasan yang jelas belasan tahun silam.

“Kalau sudah mendekati berbuka puasa, pembeli semakin ramai, Alhamdulillah rezeki Ramadhan. Meski agak repot, namun minta bantuan adik,” ucap Nurjanah yang lebih akrab dengan panggilan Mbak Nur, saat disambangi Waspada sembari melontarkan senyum gembiranya, karena buah kelapa nya laris manis terjual saat Ramadhan ini.

Meski harga kelapa terus meninggi, namun penggemar kelapa muda setiap harinya tetap ramai pembeli.

Katanya, saat ini, 1 buah kelapa muda murni dijual dengan harga Rp10 ribu. Kalau sudah ditambah dengan pemanis sirup, gula aren dan es batu harganya menjadi Rp12 ribu.

Selama bulan Ramadhan ini dagangan kelapa muda Mbak Nur laris manis terjual. Perharinya bisa menghabiskan 200 buah kelapa. Namun saat hari biasa hanya laku terjual sekitar 50 buah saja.

Setiap tahun Alhamdulillah pelanggan kelapa muda tak pernah surut meski harganya naik. Terkadang malah sering kehabisan bahan.

“Mau hari biasa dan Ramadhan sering juga tidak jualan, karena kehabisan stok kelapa,” sebutnya.

Pemasok buah kelapa ini juga sering telat mengantar barang. Lantaran stok kelapa juga mulai menipis dari petani.
Buah kelapa yang diambilnya sebagian kecil diambil dari pohon kelapa setempat di Singkil, dan dalam jumlah besar dipasok dari Kecamatan Gunung Meriah melalui agen penampung yang langsung antar sampai tempat.

“Selama puasa ini, sudah ada 2 hari tidak jualan, karena tidak ada kelapa,” pungkas Nur sembari menunjuk meja dagangannya, yang hanya tersisa beberapa buah lagi.

“Mudah-mudahan besok bisa cepat masuk lagi pasokan kelapa. Jika tidak, besok tidak jualan,” keluhnya. (b25)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *