LHOKSEUMAWE (Waspada): Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abu Bakar menyatakan dirinya akan fokus bekerja keras untuk mengatasi berbagai persoalan yang menggurita di Kota Lhokseumawe dan membenahi amburadulnya Kota Lhokseumawe yang selama ini tanpa ada kemajuan dan perubahan.
Hal itu diungkapkannya dalam kata sambutannya pada kegiatan lepas sambut Penjabat Wali Kota Lhokseumawe A. Hanan dan Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abu Bakar di halaman kantor wali kota setempat, Selasa (18/2) malam.
Sayuti mengatakan dirinya bisa menjadi wali kota karena dorongan isterinya yang merupakan warga Meunasah Blang Kandang. Sayuti merupakan warga dari Kabupaten Bireuen.
Meski dirinya bukan “Asoe Lhok” namun selaku orang Aceh merasa sebagai “Asoe Nanggroe” yang pernah mengecapi pendidikan sekolah di Dayah Ulumuddin dan tinggal dikawasan Uteunkot Kec. Muara Dua hingga melanjutkan pendidikan di Jakarta. “Saya memang bukan “Asoe Lhok”, tapi “Asoe Nanggroe”. Tapi isteri saya adalah “Asoe Lhok” warga Kandang. Isteri saya yang mendorong saya menjadi walikota Lhokseumawe,” ujarnya.
Sayuti mengaku sangat prihatin dengan kondisi Kota Lhokseumawe yang dulu merupakan daerah penghasil paling maju dan menjadi barometer pendidikan di Aceh. Bahkan menyandang gelar sebagai Kota Petro Dolar yang megah. Kini justru menjadi daerah paling tertinggal tanpa mengalami perubahan pembangunan yang layak.
Maka dengan menjadi wali kota dirinya punya kesempatan berbuat lebih banyak dan bertekad membuat perubahan dengan membangun Kota Lhokseumawe menjadi lebih maju dan berkembang lebih baik dari sebelumnya. Diantaranya akan mengatasi persoalan banjir dan sampah yang tidak pernah tuntas serta meningkatkan perekonomian daerah.
Setidaknya selama berada dibawah kepimpinannya, Sayuti bertekad melakukan pembangunan Kota Lhokseumawe menjadi lebih maju dan tidak lagi amburadul. Untuk mewujudkan semua itu, Sayuti membutuhkan dukungan dari semua pihak dan kalangan masyarakat yang peduli dengan nasib Kota Lhokseumawe.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abu Bakar dan wakilnya Husaini dipeusijuk secara adat Aceh. Kemudian dikenakan Kupiah Meuketop dan Rencong Aceh oleh Sekdako T. Adnan. (b09)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
