Sayuti Apresiasi Peran Pers Dalam Pembangunan Daerah

- Aceh
  • Bagikan

SIGLI (Waspada): Asisten Administrasi Umum Setdakab Pidie, Drs Sayuti MM mengapresiasi insan pers dalam mendukung kemajuan dan pembangunan daerah melalui diseminasi informasi.

“Insan pers bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Pidie, tentunya telah banyak memberikan konstribusi dalam pembangunan daerah, melalui pemberitaan yang membangun sangat bermanfaat bagi kemajuan dan pembangunan daerah,” kata Sayuti pada acara buka puasa bersama Bagian Protokol, Komunikasi Pimpinan (Prokopim), Setdakab Pidie, wartawan dan Bank Aceh, di PCC Coffee Sigli, Kamis (14/4) malam.

Sebut dia, peran pers yang paling strategis dalam sajian informasi, adalah mengedukasi dan lebih banyak menyampaikan isu terkait dengan kearifan lokal. Kemudian, membangun optimisme dan spirit bagi semua pihak untuk ikut mengambil peran aktif dalam pembangunan.

Sayuti menilai insan pers tidak bisa dipisahkan dari pemerintah, karena memiliki peran yang sangat penting. “Diantaranya, mensosialisasikan bermacam program pembangunan dan juga menjalankan fungsi edukasi atau pendidikan serta sebagai perekat sosial melalui berita positif yang disajikan ke khalayak publik,” pungkasnya.

Kabag Prokopim Setdakab Pidie, Teuku Iqbal SSTP MSi menyebutkan kegiatan buka puasa bersama digelar oleh Bagian Prokopim bersama insan pers dan didukung Bank Aceh Syariah Cabang Sigli. Kegiatan ini imbuh dia dilaksanakan bertujuan mempererat silahturrahmi dan meningkatkan sinergitas.

Buka puasa bersama yang menghadirkan penceramah Ustadz Musafir MKes ini diisi dengan santunan anak yatim. “Kegiatan buka puasa bersama dan saling berbagi dengan anak yatim, ini tidak hanya berperan sebagai simbol semata melainkan rasa peduli kita agar apa yang dilaksanakan mendapat berkah dan restu dari Allah SWT di bulan yang penuh keberkahan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ustadz Musafir MKes dalam ceramahnya menyampaikan tentang kisah Umar Bin Khatab dengan calon gubernur Basra Umair. Dimana, Umar Bin Khatab gagal melantik Umair sebagai gubernur Basra ketika itu karena persoalan sepele, yaitu Umair mengkritik Umar Bin Khatab sebagai Khalifah pada saat itu yang sangat peduli dengan anak dan keluarganya. (b06)

  • Bagikan