SIGLI (Waspada): Tingginya intensitas curah hujan pada Senin, (16/1) malam , menyebabkan air sungai di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie meluap. Akibatnya, puluhan rumah warga di Gampong (desa) Kebon Nilam, dan sejumlah titik ruas jalan nasional lintas Tangse-Beureunuen tertimbun material gunung.

Tidak itu saja, luapan sungai juga merusak puluhan hektar lahan pertanian warga, serta merobohkan satu unit rumah di Gampong Blang Malo, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, warga khawatir terjadi bencana susulan di dua gampong terdampak tersebut, yaitu Gampong Blang Malo dan Kebon Nilam. Pasalnya sepanjang Daerah Aliran Sungai yang menghubungkan antar sungai lainnya di dua gampong tersebut terlihat mengalami ambalas puluhan meter akibat diterjang luapan air sungai tersebut.
Kapolsek Tangse, Ipda Aidil, mengungkapkan peristiwa banjir tersebut menyebabkan material dari gunung turun, lalu menutupi badan jalan dan masuk ke dalam rumah-rumah warga. Namun, material, seperti tanah dan pasir berbentuk kerikil tersebut cepat dibersihkan oleh petugas dinas terkait menggunjakan alat berat.
“Tidak ada korban jiwa, namun ada beberapa fasilitas umum yang rusak dan satu rumah warga di Blang Malo, itu amblas terseret arus sungai” katanya.

Camat Tangse, Abdul Jafar M.Pd, menyampaikan pasca musibah banjir luapan tersebut aktivitas warga berlangsung normal, meski jalan negara tersebut sempat tertimbun material gunung namun tidak menggu aktivitas masyarakat yang melintasi jalur tersebut.
Hal itu karena petugas dari dinas terkait cepat menanganinya membersihkan tumpukan material di atas badan jalan, lantaran khawatirkan terjadi longsor susulan dan dampaknya semakin parah. “ Sekarang rumah-rumah warga yang terkena imbas dari material gunung sedang dibersihkan oleh pemiliknya” kata Jafar.
Selain itu, kata Abdul Jafar, dampak dari banjir luapan tersebut, satu unit rumah Milik Yusnidar, 42, di Dusun Kuala Panteu, Gampong Blang Malo, rubuh terseret arus banjir luapan. Kata Abdul Jafar, puluhan rumah warga lainnya terancam amblas akibat erosi sungai yang semakin parah. “ Sekarang sedang dilakukan pendataan oleh petugas” katanya.
Keuchik Gampong Blang Malo, Bob Rizal, kepada Waspada, Selasa (17/1) menuturkan hujan deras yang menyebabkan air Sungai Blang Malo meluap, selain menerjang rumah warganya, banjir luapan itu kata dia juga menghantam jalan gampong (desa), juga menerjang lahan pertanian dan lahan perumahan penduduk gampong yang dipimpinnya tersebut.
Dampak dari banjir luapan itu masyarakat kian resah karena ratusan meter tebing sungai terkikis atau mengalami erosi yang sangat parah dan bila tidak segera ditanggulangi serius terdapat puluhan rumah milik warganya yang letaknya tidak jauh dari bantaran sungai akan amblas ke sungai. Begitupun dengan lahan pertanian seperti sawah dan kebun produktim akan ikut amblas dan tergerus banjir. “ Kami mohon pemerintah bisa segera menanggulangi, karena bila dibiar kan ini akan menjadi bencana besar kedepannya” pungkasnya.

Rumah Ambruk
Yusnidar, pemilik rumah yang ambruk diterjang banjir luapan di Gampong Blang Malo, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Selasa (17/1) mengungkapkan rumah berukuran 6×6 tersebut peninggalan almarhum suaminya, namun sekarang rumah permanen itu sudah ambruk dan sebagian dibawa arus air sungai beserta isi-isinya, antara lain tempat tidur, lemari, beras, baju dan sebagainya.
Dia berharap, Pemerintah bisa memperhatikan nasibnya dengan membantu membangun rumah lain di lahan tersebut untuk dihuninya. “Rumah ini peninggalan dari suamin saya. Beliau baru saja beberapa bulan meninggal, dan rumah ini kami huni sambil berkebun” tuturnya. (b06)