IDI (Waspada): Satu pelajar SMPN 1 Idi, Kabupaten Aceh Timur, yang dikabarkan menghilang sejak, Rabu (15/2) hingga kini belum ditemukan. Pihak keluarga terus melakukan pencarian ke rumah-rumah familinya yang tersebar di sejumlah kecamatan dalam kabupaten setempat.
Sementara salah satu pelajar yang awalnya sama-sama menghilang telah kembali ke rumah orangtuanya di Gampong Kuala Peudawa Puntong, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Pelajar yang kembali bernama Muhammad Azhar. Sementara sepupunya yang hingga kini masih menghilang yaitu Yudi, asal desa dan kecamatan yang sama.
Berdasarkan pengakuan Muhammad Azhar, dia bersama sepupunya (Wardi—red) pergi ke sebuah pondok untuk bermain-main. Setelah tiga hari bersama sepupunya itu di sebuah pondok, lalu Muhammad Azhar memutuskan untuk kembali ke rumah, Jumat (17/2) sore, karena Muhammad Azhar meyakini bahwa kedua orang tuanya sedang mencarinya.
“Setelah mendapat informasi, lalu kita telusuri ke rumah orangtuanya. Ternyata benar ada dua pelajar SMPN 1 Idi, menghilang dari rumah orangtuanya. Tapi salah satu (Muhammad Azhar—red) sudah kembali ke rumah. Sedangkan sepupunya hingga saat ini masih dilakukan pencarian,” kata Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Idi Rayeuk, Rahmad Hidayat, kepada Waspada, Minggu (19/2).
Dia mengaku telah berkoordinasi dengan aparat desa dan pihak keluarga, namun informasi yang diperoleh bahwa Wardi kerap pergi antara 2 hingga 3 hari. Hal tersebut telah terbiasa di tengah-tengah keluarga Wardi, sehingga pihak keluarga tidak mencarinya. “Wardi kerap pergi, setelah 2-3 hari lalu pulang. Setelah sepekan di rumah, lalu pergi lagi,” kata Sayed Juragan, sapaan Rahmad Hidayat.
Akibat menjadi kebiasaan Wardi meninggalkan rumah, lanjut Sayed Juragan, sehingga pihak keluarga tidak lagi mencarinya. Bahkan sama sekali tidak menjadi persoalan di tengah-tengah keluarga Wardi. “Karena Wardi pergi membawa Muhammad Azhar, sehingga orang tua Muhammad Azhar resah dan khawatir dengan keselamatan anaknya, sehingga diinformasikan ke pihak keluarga yang lain,” timpa Sayed Juragan.
Kepala SMPN 1 Idi, Hamidaha Rokayana, S.Pd, MM, dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya dua siswanya yang tidak tidak sekolah. Bahkan setelah guru Bimbingan Konseling (BK) melakukan pengecekan ke rumah orangtuanya, keduanya menghilang dari rumah. Tetapi salah satunya telah kembali ke rumah.
“Menurut informasi yang kami terima dari pihak keluarga, kedua pelajar tersebut bukan menghilang, tapi pergi dari rumah. Tapi kabarnya salah satu dari mereka sudah kembali,” kata Hamidah Rokayana, seraya menandaskan, kedua pelajar laki-laki itu masih berstatus sepupuan. (b11)