Salah Sasaran, Diduga Ibu Tewas Di Tangan Anak Kandung

  • Bagikan

BLANGPIDIE (Waspada): AR, 30, warga Desa Alue Peunawa, Kecamatan Babah Rot, Aceh Barat Daya (Abdya), Senin (23/5) lalu, diamankan Satreskrim Polres Abdya atas dugaan tindakan penganiayaan terhadap ibu kandungnya inisial MA, 40, hingga mengakibatkan wanita tersebut meninggal dunia.

Kapolres Abdya AKBP Muhammad Nasution SIK, melalui Kapolsek Babah Rot Iptu Amril Bakhri, Selasa (24/5) mengungkapkan, insiden tersebut berawal saat AR berusaha menghajar SR, 49, yang merupakan ayah tirinya, dengan sepotong kayu balok. Sayangnya, hantaman balok yang diayunkan AR meleset dan langsung mengenai ibu kandungnya. Akibatnya, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Teungku Peukhan (RSUTP) Abdya, guna mendapat perawatan medis.

Akan tetapi, nyawa sang ibu kandung salah sasaran itu tidak dapat diselamatkan. Wanita malang itu menghembuskan nafas terakhir saat dalam perawatan di RSUTP Abdya. “Usai kejadian, SR, 49, yang merupakan ayah tiri AR, mendatangi Polsek Babah Rot untuk mengamankan diri dan melaporkan kejadian di lapangan kepada pesonel kita, sekitar pukul 11:00 WIB,” bebernya.

Kapolsek Amril mengatakan, kronologis kejadian berdasarkan keterangan SR diketahui, SR berboncengan dengan istrinya MA, berangkat dari rumahnya menggunakan sepeda motor, menuju ke areal kompleks BBU Palawijaya (Pertanian) Kuala Batee yang berlokasi di Dusun Rondeng Desa Alue Peunawa, Kecamatan Babah Rot dengan tujuan untuk mengambil ubi.

Usai mengambil ubi dimaksud, ubi dipegang oleh sang istri, dengan menggunakan tangan kiri, bersama dengan sebilah parang. Tak lama, SR melihat AR mengejar dirinya dengan memegang sepotong kayu balok. Kemudian AR mengayunkan kayu tersebut ke arah SR. Namun, AR berhasil menghindar, sehingga kayu tersebut mengenai ibu kandungnya.

Melihat kejadian itu, SR langsung melajukan sepeda motornya, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Saat melajukan motornya itu, SR sempat melihat ke belakang dan melihat bahwa istrinya terjatuh ke aspal.

Tidak lama setelah kejadian, SR mendapat informasi, istrinya telah dibawa ke RSUTP Abdya untuk dilakukan penanganan medis. Sekira pukul 14.20 WIB, kepala desa tempat korban tinggal, menghubungi pihak Polsek dan menyampaikan korban telah meninggal dunia.

Atas kejadian tersebut, Kapolsek Babahrot Iptu Amril Bakhri SH bersama dengan Danramil 07/Babahrot Kapten Inf Edi Mailiswar dan personel yang dibantu oleh aparatur desa setempat langsung mengamankan AR, beserta barang bukti ke Polsek Babahrot.

Sementara itu, Abu Alem, salah seorang keluarga dekat MA menyebutkan, dugaan sementara dari kejadian naas itu, berawal adanya cekcok antara AR dan SR, sejak dua tahun lalu. Katanya, perselisihan itu telah berlangsung lama pasca pernikahan ibu kandungnya dengan SR, yang tidak disetujui AR. Bahkan, bukan AR saja yang tidak setuju, seluruh keluarga MA juga tidak menyetujui pernikahan MA dan SR. Akibatnya, hingga kini pernikahan mereka tidak terdaftar.

Terkait pengakuan SR, kalau MA dipukul oleh AR dan hingga meninggal dunia itu, diakui Abu Alem tidaklah benar. Sebab saat dirinya mendampingi MA hingga memandikan sebelum dikebumikan, tidak menemukan adanya bekas benda tumpul di badan korban.

Menurutnya, yang ada pendarahan di bagian muka dan keluar darah di telinga, akibat terpental ke aspal, seusai SR menarik gas motor yang dikendarai. Bahkan, AR mengaku tidak memukuli ibu kandungnya. “Dia memang memegang kayu, tapi tidak untuk memukul ibunya. Almarhumah juga sudah divisum. Kita tunggu saja hasilnya, biar jelas perkara ini,” demikian Abu Alem.(b21)


  • Bagikan