Menu
Pusat Berita dan Informasi Kota Medan, Sumatera Utara, Aceh dan Nasional

Rumpun Bambu Hambat Arus Krueng Tangan-tangan Abdya

- Aceh
  • Bagikan

BLANGPIDIE (Waspada): Sedikitnya, sekitar tiga rumpun besar batang bambu yang tumbuh di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tangan-tangan, Kecamatan Tangan-tangan, Aceh Barat Daya (Abdya), tumbang dan roboh ke dalam sungai, akibat digerus erosi sungai, yang meluap akibat hujan deras yang terjadi pada Kamis malam (23/6) lalu, sekitar pukul 20.00 WIB, hingga jelang tengah malam.

Batang bambu yang tumbang ke dalam sungai, kemudian hanyut dibawa arus dan tersangkut di pilar jembatan Desa Padang Kawa, Kecamatan Tangan-tangan. Akibatnya, laju arus sungai Krueng Tangan-tangan, yang dikenal ganas sepanjang masa itu, jadi terhambat. Imbasnya, sungai kian meluap dan memasuki, serta merendam kawasan pemukhiman penduduk, yang bermukhim sepanjang DAS Krueng Tangan-Tangan.

Pantauan Waspada Jum’at (24/6), 3 rumpun besar batang bambu yang dihanyutkan arus pada Kamis malam lalu itu, tersangkut berjejer di pilar jembatan, nyaris menutupi total laju arus sungai. Akibatnya, ragam sampah dari jenis plastic, kayu-kayu besar dan lainnya, ikutan tersangkut di batang bambu, karena tidak bisa lagi hanyut ke muara.

Di samping menghambat arus, hantaman arus yang tertahan, juga mengakibatkan badan jembatan bergoyang-goyang, seperti hendak runtuh. “Kondisi inilah yang mengakibatkan sungai meluap semalaman. Memang saat ini sudah surut dan kering. Namun, sisa banjir rendaman semalam masih dirasakan warga, dalam hal membersihkan sisa-sisa lumpur dalam rumah,” ungkap M Nur, salah seorang warga setempat.

Menurut Nasmadi, warga lainnya, penyebab tersangkutnya ragam sampah di pilar jembatan Desa Padang Kawa itu, dikarenakan kedudukan badan jembatan yang melintang diatas badan sungai terlalu rendah. Ditambah lagi, di pertengah sungai juga dibangun sejumlah pilar penahan jembatan. “Saat sungai meluap, terkadang air melewati badan jembatan. Makanya, sampah-sampah sangat sering tersangkut di jembatan ini,” ujarnya.

Dikatakan, jembatan tersebut sudah selayaknya dibangun baru, dengan bentuk yang lebih tinggi, agar arus tidak terhambat lagi. Tujuannya, untuk mengurangi dampak banjir. “Jembatan ini juga sudah tidak layak, umur jembatan ini sudah puluhan tahun. Meski masih terlihat kokoh untuk dilalui, tapi dibagian abudmen sudah berlubang. Tiang-tiang besi juga sudah banyak yang keropos dan patah,” sebut Nasmadi.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Abdya Alfian Liswandar ST, melalui Kabid Bina Marga Andi mengatakan, pihaknya berupaya mengusulkan pembangunan jembatan di Padang Kawa, pada tahun anggaran berikutnya. Akan tetapi katanya, mengingat kondisi anggaran saat ini, pihaknya agak sedikit pesimis. “Untuk membangun jembatan dengan panjang 15 meter itu, lumayan besar anggarannya. Taksiran anggaran sekitar Rp2 miliar, dengan jenis rangka baja. Meskipun begitu kita akan terus berupaya,” katanya singkat.(b21)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *