BANDA ACEH (Waspada): Ribuan jamaah warga Muhammadiyah melaksanakan shalat Idul Adha 1444 H di Lapangan Parkir Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh Gampong Batoh, Banda Aceh, Rabu (28/06/23) pagi.
Shalat Idul Adha dimulai pukul 07.30 Wib yang diimami Teuku Raiyan Fadjrul, SPd dan Khatib Dr. Ali Abubakar, MA. Jamaah sudah mulai berdatangan sejak pukul 07.00 Wib.
Selain di lapangan parkir Unmuha, tiga titik lainnya juga melaksanakan shalat Idul Adha 1444 H, yaitu di halaman STIKES Muhammadiyah Aceh, SD 2 Muhammadiyah Banda Aceh dan Masjid Taqwa Lhong Raya Banda Aceh. Dan Mushalla Taqwa Ranting Muhammadiyah Sukaramai Banda Aceh , yang juga dipadati jamaah.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1444 H jatuh pada 28 Juni 2023. Seluruh warga persyarikatan Muhammadiyah melaksanakan shalat Idul Adha pada hari ini, Rabu (28/06/23).
Dalam khutbahnya, Dr. Ali Abubakar menceritakan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta esensi berkurban dalam meningkatkan tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah. Khatib menekankan bahwa Allah akan melipatgandakan pahala bagi siapa saja yang melaksanakan ibadah dengan tulus dan ikhlas.
Ali Abubakar juga menyinggung ayat Al-Baqarah 261 yang menjelaskan terkait keajaiban matematika langit.
Dalam surah Al-Baqarah ayat 261 yang artinya “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.” Khatib Ali Abubakar mengajak jamaah untuk merenungkan betapa luasnya ilmu pengetahuan dan keajaiban ciptaan Allah, serta untuk meningkatkan keikhlasan dalam beribadah.
Selain itu, Ali menyampaikan empat ciri orang yang ikhlas. Pertama, orang yang ikhlas selalu melakukan pekerjaannya sebaik mungkin, dengan mengerjakan sebanyak mungkin kebaikan meskipun ia melakukannya sendirian.
Kedua, orang yang ikhlas tetap mau mendengarkan nasehat dan petunjuk. Ia selalu berusaha belajar dan dekat dengan Allah.
Ciri ketiga adalah bahwa orang yang ikhlas tidak ingin menonjolkan diri dan tidak mengharapkan pujian atau balasan dari manusia, melainkan hanya dari Allah. Mereka mengabdikan diri tanpa mengharapkan pujian dari orang lain.
Terakhir, orang yang ikhlas bekerja dengan kepribadian yang tenang, tidak panik saat menghadapi masalah, dan menikmati pekerjaannya. Mereka bekerja tanpa terburu-buru, begitu juga dalam beribadah.
Dr. Ali Abubakar mengajak seluruh jamaah untuk mengintrospeksi diri dan memperbaiki tauhid mereka. Ia menekankan bahwa langit, bumi, dan isinya adalah milik Allah, dan kepada-Nya lah kita beribadah dan kembali.

Khatib juga mengatakan menuju tahun pemilu 2024 ini ia mengajak jamaah untuk memilih pemimpin eksekutif dan yudikatif yang memiliki kekuatan tauhid, karena setiap pekerjaan yang mereka lakukan haruslah dianggap amanah dari Allah. Hal ini disebut sebagai integritas yang tinggi.
“Karena setiap pekerjaan yang ia lakukan, ia yakin bahwa itu amanah dari Allah sebagai khalifah tidak hanya sebagai abdullah atau hamba Allah, Itulah yang disebut berintegritas yang tinggi. Jangan pilih tokoh yang tauhidnya lemah,” sebut Ali Abubakar.
Dalam menyambut Idul Adha, Ali Abubakar mengajak jemaah untuk meningkatkan keikhlasan dalam beramal dan beribadah, dengan harapan untuk mendapatkan ridha Allah SWT. (b02)