LHOKSEUMAWE (Waspada): Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe Dr Danial, M.Ag dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Ideologi Pancasila yang dilaksanakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Gedung Auditorium IAIN Lhokseumawe, Sabtu (17/6) siang menyebutkan, Bahasa Indonesia (bahasa persatuan) berasal dari Bahasa Melayu Samudera Pasai, Aceh.
“Berdasarkan sejarah, Kerajaan Samudera Pasai yang berpusat di Lhokseumawe telah memberikan energi tentang makna keberagaman dan persatuan serta persaudaraan. Bahkan, berdasarkan sejarawan, salah satu sumbangsih Aceh untuk Indonesia yang paling istimewa adalah menjadikan Bahasa Melayu dari Kerajaan Samudera Pasai menjadi Bahasa Indonesia (bahasa persatuan),” terang Rektor IAIN Lhokseumawe dalam sambutannya itu.
Danial melanjutkan, sumbangsih tersebut tidak hanya menjadi romantika semata namun juga menjadi energi yg menggerakkan spiritualitas dan intelektualitas untuk mencintai bangsa dan negara ini seperti para pendahulu.
Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) dan diskusi publik dengan tema ‘Gotong Royong Membumikan Pancasila bekerjasama dengan IAIN Lhokseumawe yang dilaksanakan di gedung auditorium kampus setempat dibuka oleh Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., PhD.
Pada kesempatan itu, Yudian Wahyudi menyampaikan akan pentingnya ideologi dalam membangun kesatuan negara, “Dengan Pancasila, kita menjadi negara yg paling diridhai dan dirahmati oleh Allah SWT, alasannya karena kita beriman dan bersatu,” sebut Yulian Wahyudi.
Menjawab wartawan, Yulian mengatakan, kegiatan sosialisasi ini sengaja dilaksanakan di Kampus IAIN Lhokseumawe dalam rangka penguatan nasionalisme di lingkungan akademik.
Dalam kegiatan sosialisasi PIP ini turut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Lhokseumawe, Kapolsek Muara Dua, dan Komandan Korem 011/Lilawangsa. (b07)