KUTACANE (Waspada): Universitas Gunung Leuser (UGL), Kutacane Kabupaten Aceh (Agara) merupakan lembaga pendidikan tinggi dan satu satunya kampus kebanggaan masyarakat di Bumi Sepakat Segenep.
Kampus yang terletak di Pusat Pendidikan Kampung Pelajar Babussalam sekitar 1.5 Km dari pusat Kota Kutacane tersebut telah memiliki sarana dan prasarana gedung pendukung yang sudah memadai kalaupun tidak dapat dikatakan megah dan mewah, seperti cedung perkuliahan yang terdiri dari 4 fakultas yaitu Pertanian, Ekonomi, Teknik Sipil dan FKIP. Rencananya pada tahun depan akan membuka program bidang studi Peternakan.

Saat ini Universitas Gunung Leuser memiliki akreditasi baik dan baik sekali. Dalam waktu singkat Insya Allah Rektor UGL, Indra Utama telah mampu menunjukkan jadi dirinya sebagai seorang akademisi kampus untuk meningkatkan mutu pendidikan UGL ke depan kendatipun terasa berat. Demikian disampaikan Rektor UGL Kutacane, Dr Indra Utama, S.Pd M.Pd kepada Waspada.id, Jum’at (30/7) di Kutacane.
Dia memaparkan, UGL pernah sudah menjadi Perguruan tinggi yang menjadi primadona masyarakat Aceh Tenggara dan kabupaten kota tetangga seperti Tanah Karo, Gayo Lues, Singkil, Subulussalan, Dairi dan lain-lain, hal ini dapat kita lihat dan dibuktikan dengan mahasiswa UGL yang berasal dari kabupaten tersebut yang saat ini telah banyak yang berkiprah di sejumlah lembaga pemerintahan maupun swasta.
Sesuai perkembangan dan perjalanan waktu terjadi perkembangan dan pasang surut kampus ini, sehingga dewasa ini perlu dukungan semua pihak untuk memajukan dan meningkatkan mutu UGL ke depan. Salah satu faktor utama yang perlu mendapat peningkatan adalah SDM kalangan civitas akademik secara menyeluruh mulai dari Rektor, Dekan, Dosen bahkan sampai ke tenaga pengamanan.
“Sedangkan fasilitas kita sudah memadai seperti dengan adanya sejumlah sarana pendukung mushalla, sarana olah raga, kantin, parkir, gedung Rektorat dan yayasan yang dipimpin bapak dr Buhari Pinim SpOG serta areal yang cukup luas,” ujarnya.
Dia menambahkan, dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, saat ini sedang digodok qanun tentang beasiswa melalui Dana APBdes. Diharapkan adanya kerjasama dengan pemerintahan kute (desa) untuk mendaftarkan putra putri desanya di UGL minimal dua hingga lima orang dengan pola uang SPP ditanggung melalui dana kute selama 8 semester.
“Harapannya, program ini sekaligus untuk meningkatkan SDM masyarakat kute melalui dana kute serta menarik minat dan mendorong minat mahasiswa untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi ini yang nota benenya adalah milik masyarakat Aceh Tenggara,” katanya.
Pada sisi lain, lanjutnya, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan melalui sekolah-sekolah SLTA maupun kejuruan khususnya yang ada di daerah Bumi Sepakat Segenep untuk dapat melanjutkan pendidikan tinggi di UGL yang saat ini sedang diupayakan mendapat program bidik misi guna membantu mahasiswa dalam biaya pendidikan.
“Juga kita minta kepada bapak-bapak anggota Dewan kita baik yang di DPRK Aceh Tenggara maupun DPRA khususnya bagi anggota Dewan dari Daerah Pemilihan 8 yaitu Aceh Tenggara dan Gayo Lues untuk dapat membantu mahasiswa UGL lewat program Beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dan memiliki motivasi tinggi dengan Pokok Pikiran (Pokir) Dewan,” tuturnya.
“Demikian juga halnya kepada Baitul Mal Aceh Tenggara, seperti sebelumnya menyalurkan program beasiswa kurang mampu kepada mahasiswa dalam bentuk pembayaran uang kuliah. Yang penting kita berharap adanya dukungan dan partisipasi semua pihak, baik dari rekan-rekan media maupun LSM untuk sama-sama berpartisipasi meningkatkan kualitas pendidikan di kampus milik seluruh masyarakat Aceh Tenggara karena sejak awal dibangun dari pemikiran dan uang rakyat,” pungkas Rektor. (Cseh)