KUTACANE (Waspada): Berbagai komponen warga Aceh Tenggara, mendesak pihak rekanan proyek pengembangan jaringan dan distribusi air bersih di daerah setempat, agar memperhatikan kualitas pekerjaan tahun 2022.
Munculnya desakan tersebut, menyusul kekhawatiran warga akibat rendahnya kualitas pekerjaan rekanan pemasangan pipa air bersih beberapa tahun lalu, yang mengakibatkan fasilitas yang dibangun tak bisa dipergunakan dalam jangka waktu yang lama.
Paisal Kadrun Dube, salah seorang aktivis yang terbilang vokal di Agara mengatakan, secara umum, warga sangat bersyukur atas hadirnya proyek pengembangan proyek jaringan distribusi dan sambungan rumah yang anggarannya berada dibawah dinas PUPR, karena proyek tersebut sangat membantu peningkatan pelayanan pendistribusian air bersih dari pihak PDAM pada pihak konsumen.
Apalagi nilai proyek pengembangan jaringan distribusi dan Sambungan Rumah (SR) tahun 2022 ini, terbilang besar dan hampir merata di beberapa wilayah, karena itu pihak PPK dari PUPR Aceh Tenggara dan pihak konsultan pengawas harus serius mengawasi pekerjaan rekanan pemasangan pipa air bersih tersebut.

Keseriusan pihak berkompeten mengawasi pekerjaan tersebut sangat diperlukan, agar kontraktor pelaksana tidak mengerjakan proyek bernilai mulai Rp400 juta sampai Rp1 miliar tersebut bekerja asal-asalan, karena jika kurang pengawasan, dampaknya hanya akan merugikan keuangan daerah dan masyarakat.
“Sebagai contoh kecil saja, banyak bekas penggalian pipa air di jalan kabupaten dan ruas jalan lainnya, dibiarkan saja dan ditimbun asal siap saja, kendati material yang berserakan di berem jalan sangat membahayakan keselamatan umum bagi pengguna jalan,” sindir Paisal.
Itu baru sebagian kecil dari item pekerjaan rekanan pengembangan jaringan air bersih yang menuai masalah, belum lagi bila ditelisik terkait penggunaan pipa, kedalaman galian maupun timbunan yang menggunakan pasir tersebut, apakah sudah tahan jila dilewati kenderaan bermotor bertonase tinggi.
Menurut sumber, terang Paisal Dube lagi, untuk tahun 2022 ini, proyek pengembangan jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah di Agara, dialokasikan dana yang terbilang fantastis yakni Rp3.225.709.000, belum termasuk dana penambahan intake dan jaringan perpipaan senilai Rp1,2 miliar lagi yang terpusat di Batu Hamparan Kecamatan Lawe Alas dan di daerah Lawe Sikap.
Untuk pengembangan jaringan dan distribusi di Kuning I dialokasikan dana senilai Rp1 miliar, Kumbang Indah Rp475.709.000, Desa Muhajirin Kecamatan Deleng Pokhkisen Rp750 juta, Desa Lawe Sumur Rp500 juta dan Desa Batu Bulan II Rp500 juta, ditambah dana pengawasan dari DAU Rp100 juta dan dana pengawasan dari DOKA Rp50 juta.
PPK Proyek Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah PUPR Agara 2022, Samsul Muarif kepada Waspada, Jumat (16/9) mengatakan, segala sesuatu terkait masalah kualitas pekerjaan, setelah mendapat persetujuan konsultan dan pengawas dari dinas PUPR, baru boleh dilaksanakan.
Terakhir Samsul meminta menginformasikan jika ada masalah kualitas pekerjaan rekanan yang dinilai belum sesuai dengan perencanaan.(b16)