SIGLI (Waspada): Taman Kanak-kanak Negeri (TKN) Pembina, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, adalah salah satu sekolah yang mendapat alokasi Dana Alokasi Khusus Aceh (DOKA) 2023.
Dana senilai Rp564.844.000 diberikan untuk rehabilitasi bangunan sekolah. Tetapi, pelaksana proyek diduga menggunakan material kayu bekas. Penggunaan material kayu rehaban sekolah tersebut ditengarai bersumber dari material bongkaran kayu bekas bangunan.
Pantauan Waspada.id dilokasi proyek rehap TKN Pembina, Rabu (20/9) pagi, pekerjaan yang menelan anggaran Rp 564.844.000 ini kabarnya baru mulai dikerjakan rekanan. Material rangka atap bangunan yang dibongkar tetap terpakai, dikhawatirkan material bekas ini akan cepat rusak dimakan rayap dan sebagian lapuk terkena air.

“Hari ini para pekerja tidak masuk,” kata warga sekitar.
Menurut warga, para pekerja proyek rehab bangunan TKN Pembina Kembang Tanjong itu bukan orang setempat, tetapi pekerja dari kecamatan lain.
“Kami tidak tahu kenapa hari ini para pekerja tidak bekerja. Biasanya Sabtu dan Minggu mereka libur” kata warga lagi.
Camat Kembang Tanjong, Fauzi Harfa mengatakan, kendati bangunan TKN Pembina Kembang Tanjong, posisinya berdampingan dengan kantor camat, namun dia mengaku tidak mengetahui secara detil tentang pembangunan gedung tersebut. “Mereka rekanan, melaporkan kepada saya setelah saya telefon mereka. Itu mereka baru ada datang,” katanya.
Dipangkas
Selain itu, terkait alokasi anggaran rehab gedung sekolah bernilai ratusan juta hingga miliaran rupiah di setiap sekolah yang ada di Kabupaten Pidie, diduga dipangkas oknum pejabat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pidie.
Dugaan pemotongan anggaran atas permintaan fee proyek yang diduga dilakukan oknum pejabat ini menjadi perbincangan di kalangan masyarakat di daerah itu, terutama d ikalangan rekanan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Pidie Yusmadi Kasem, M.Pd, yang dikonfirmasi Waspada.id, Rabu (20/9) mengatakan, pekerjaan rehab sekolah yang menggunakan material bongkaran kayu bekas sudah dicek langsung dan dikonfirmasikan ke pengawas. Tutur dia, pekerjaan rehab bangunan TKN Kembang Tanjong itu akan dilakukan sesuai dengan bestek RAB (rencana awal pekerjaan).

Menurut dia, dalam rehab bangunan TKN Pembina, Kembang Tanjong, khususnya pada bagian atas sebagai rangka atap bangunan, telah dibongkar seng lama dan menggantikanya dengan material kayu dan seng yang baru. Namun bila ada material kayu yang kondisinya masih layak, itu kata dia akan dipakai. “Material kayu baru itu dipasang, namun bila ada kayu yang lama dan materialnya masih bagus dan layak, itu tetap juga dipakai,” katanya.
Terkait isu adanya pemangkasan anggaran yang diduga dilakukan oknum pejabat di dinas yang dipimpimnya itu, Yusmadi Kasem membantahnya. Dia mengatakan tuduhan itu sangat tidak beralasan, karena proyek rehab sekolah di lingkungan Disdikbud Pidie sudah duluan direncanakan dari tahun sebelumnya, dan itu tidak bisa dipangkas dengan alasan apapun. “ Tuduhan itu tidak mendasar, karena sudah ada perencanaan oleh konsultan, dan ini hasil tender, yang mengerjakannya rekanan pemenang tender. Kita perencanaan jelas dan pengawasannya pun jelas,” tandas Yusmadi. (b06)