Gambar KMP Gurita sebelum tenggelam. (Waspada/Dok.)
SABANG (Waspada): 29 tahun silam, waktu di kala itu cuaca sangat ekstrem ketika matahari tenggelam di ufuk barat saat mengumandangnya suara azan magrib, terdengar berita satu armada laut milik ASDP kapal jenis roro yang bernama KMP. Gurita dalam pelintasan Pelabuhan Krung Raya Banda Aceh menuju pelabuhan Balohan Sabang pada tanggal 19 Januari 1996 dikabarkan tenggelam memasuki teluk Balohan.
Tidak lama dari mulut ke mulut berita itu sangat cepat tersebar luas. Semua orang jadi panik. Pasalnya penumpang di dalam kapal itu umumnya penduduk Sabang asli. Saudaranya yang berdomisi di pulau itu berusaha mencari tahu informasi kejadian yang mengenaskan itu.
Kapal KMP Gurita yang dinakhodai Kapten Zaini kondisinya memang sudah gaek membawa ratusan penumpang dan puluhan kenderaan roda, dua, roda empat dan roda enam. Dikabarkan hanya 40 orang yang selamat dalam tragedi mengerikan itu. 54 orang meninggal dan jasadnya ditemukan, sedangkan 284 orang hilang dan tenggelam ke dasar laut bersama kapal yang naas itu.
Kebiasaan setiap tanggal 19 Januari, pihak ASDP melalui nakhoda kapal Fery KMP. BRR melakukan doa bersama di atas kapal pada posisi koordinat tenggelamnya kapal milik ASDP itu. ( b18)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.