ACEH UTARA (Waspada): Seiring dengan beredarnya poling calon Gubernur Aceh untuk periode 2024-2029 di berbagai sosial media, maka Wali Kuta Piadah, M. Dahlan (foto) berpesan, agar masyarakat tidak memilih Tong-Tong Gapue atau si puntong meurumpok jaroe pada pesta demokrasi 2024 nanti.
Tong-Tong Gapue kata Dahlan, adalah sosok yang melegenda di tengah-tengah masyarakat Aceh tempo dulu. Kenapa melegenda, karena tokoh yang bernama Tong-Tong Gapue adalah sosok si miskin yang menjadi abdi setia orang berada di desanya.
Kemudian mendapatkan dukungan dari majikan hingga berhasil mengubah nasib menjadi seorang yang kaya raya. Ketika status sosialnya berubah, si Tong-Tong Gapue juga berubah sikap yaitu anti terhadap kritikan, zalim, dan kejam.
Tong-Tong Gapue juga tidak segan-segan menghukum orang-orang yang memberi pendapat berbeda dengannya. Perilaku ini juga sama dengan si puntong meurumpok jaroe.
“Jika ingin melihat kejayaan Aceh di masa depan, maka pilihlah orang-orang yang tepat untuk memimpin Aceh pada 2024-2029. Jangan terkecoh dengan janji manis dan pemberian uang pada hati pencoblosan. Ingat Tong-Tong Gapue dan Si Puntong Meurumpok Jaro bukanlah dua sosok yang tepat untuk menjadi pemimpin di Aceh,” kata M Dahlan yang akrab disapa Wali Kuta Piadah itu.
Pada kesempatan itu, M Dahlan juga membacakan pantun Aceh yang masih sangat relevan digunakan di era digital saat ini yaitu teulah sithoen ureung meugoe, teulah siuroe ureung merusa.
“Jangan sampai masyarakat terperosok dalam lubang yang sama. Jangan sampai Aceh selalu dipimpin oleh orang-orang yang tidak memiliki kemampuan memimpin,” ingat Wali Kuta Piadah itu.
Dalam poling calon Gubernur Aceh 2024-2029 yang beredar di sosial media mengusung nama-nama calon gubernur periode 2024-2029. Nama-nama calon Gubernur Aceh yaitu H Sudirman, H Muzakir Manaf, H TA Khalid, H T Riefki Harsya, H Nasir Djamil, H Darni Daud, H Jamal Suni.
Berikutnya, TM Nurlif, H Nova Iriansyah, H Aminullah Usman, H Mawardi Ali, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal, Nyak Musa Husein, H Yusuf bin A Wahab, Iswadi, H Nahrawi Noerdin, H Muhammad Nazar, H Abdullah Puteh, dan H Sayed Mustafa Usab Al Idroes.
Nama-nama calon penguasa di Provinsi Aceh untuk tahun 2024-2029 terdapat dalam link kitapolling.com.
Berkaitan dengan hadirnya poling Calon Gubernur Aceh tahun 2024, maka kata M Dahlan, kalau dirinya ingin memberikan sedikit saran dari kalangan rakyat jelata.
Sarannya adalah usia calon gubernur pada bulan Oktober 2024 di bawah 65 tahun, figur calon gubernur tidak pernah korupsi dibuktikan dengan sumpah mubahalah, tidak pernah membohongi orang dan tidak pernah menipu perbankan dengan dalib kredit macet, tidak pernah melakukan perbuatan ikhtilad, khalwat, dan maisir, jelas pendidikan dayah dan sekolah, memiliki ijazah sarjana, magister atau doktor.
Kemudian, kata M Dahlan, track record dalam kepemimpinan sahih, merakyat dan dermawan, fasih berbahasa Arab dan Inggris, dan paham dengan sejarah Aceh.
“Itulah pesan-pesan atau sedikit saran dari saya mewakili rakyat jelata untuk kriteria Calon Gubernur Aceh tahun 2024 nanti. Sekali lagi saya ingatkan, jangan sampai masyarakat memilih pemimpin Aceh ke depan oramg-orang yang berkarakter seperti si Tong-Tong Gapue atau Si Puntong Meurumpok Jaroe,” demikian Wali Kuta Piadah kepada Waspada, Selasa (15/11) pagi. (b07)
Toeng-toeng Gapu identik dengan Lamiet.
Pemimpin yang baik dan tepat untuk Aceh kedepan adalah memiliki ilmu pengetahuan yang luas, bertaqwa dan berintegritas serta memiliki visi yang jelas untuk menghantar Aceh ke depan yang lebih baik (menciptakan lapangan pekerjaan, menurunkan angka kemiskinan, membasmi praktik² maksiat, seperti judi, riba) serta consen terhadap proteksi dan resorasi lingkungan.
Jadi tidak cukup dengan modal pandai beretorika dan eletabilitas tinggi. Tapi mereka harus memiliki konsep dan jejak karir yang jelas.