Scroll Untuk Membaca

AcehEkonomi

Puskud Aceh Panen Kopi Perdana

Suasana rapat Pengurus, Pengawas dan Koordinator Pengelolaan Kebun Kopi Puskud Aceh. (Waspada/T. Zakaria Al Bahri)
Suasana rapat Pengurus, Pengawas dan Koordinator Pengelolaan Kebun Kopi Puskud Aceh. (Waspada/T. Zakaria Al Bahri)

BANDA ACEH (Waspada): Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Aceh mulai panen kopi perdana di perkebunan kopi Puskud Aceh di Bener Meriah.

Ketua Puskud Aceh, Ir. H. Haziman Razali mengatakan kepada waspada usai rapat pengurus dengan Badan Pengawas dan Koordinator Pengelolaan Kebun Kopi Puskud Aceh di ruang kerjanya, Rabu (26/07/23).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Puskud Aceh Panen Kopi Perdana

IKLAN

Dia merasa gembira setelah mendengar laporan dari Koordinator Pengelolaan Kebun Kopi bersama dengan Wakil Koordinator yaitu Muhammad dan Nasruddin menyampaikan perkembangan kebun kopi dimana pihaknya sudah mulai panen perdana sudah dikemas dengan bungkusan yang menarik.

Kebun kopi yang baru dibeli Puskud Aceh 5 bulan yang lalu seluas 10 ha, 5 ha diantaranya sudah mulai berbuah meskipun belum banyak. “Syukur Alhamdulillah sudah mulai menghasilkan,” ucap Haziman.

Koordinator Pengelolaan Kebun Kopi, Muhammad bersama wakilnya Nasruddin menuturkan, Puskud Aceh di bawah kepemimpinan Ketua Haziman Razali, Sekretaris T. Zakaria Al Bahri dan Bendahara Anwar Usman selangkah lebih maju. Setelah pengadaan kebun kopi seluas 10 hektar lebih dan kebun porang serta budidaya garam industri, kini aktivitas Puskud semakin meningkat.

Eksistensi pengurus dan pengawas serta tim perwakilan wilayah kerja semakin solid dan kompak serta menggunakan sistim open menejemen dan transparansi.

Muhammad mengatakan, produksi kebun kopi Arabika saat ini sudah mulai menghasilkan dan sudah dilakukan panen perdana sebanyak 20 kg kopi dan telah dikemas dalam paking sehingga siap untuk dipasarkan.

Harga kopi tidak pernah turun anjlok masih stabil. Apalalagi kopi gayo sudah tembus pasar internasional. Target produksi kebun kopi Puskud Aceh yang berlokasi di Bener Meriah dua tahun ke depan bisa diekspor keluar negeri, ujar Muhammad yang diamini ketua Puskud Aceh, Haziman Razali.

Harga jual bubuk kopi arabika dalam partai banyak yang sudah dikemas sebesar Rp60.000/bungkus, tambah Muhammad.

Rapat Pengurus Puskud Aceh di hadiri Pengawas Nasruddin, Zamzami Arani dan Sofyati serta Koordinator Pengelolaan Kebun Kopi Puskud Aceh Muhammad. ( b18 )

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE