KUTACANE (Waspada): Pupuk urea bersubsidi sudah sebulan terakhir dilaporkan langka di Kabupaten Aceh Tenggara.
Terkait kelangkaan pupuk urea tersebut, petani berharap kepada Komisi Pengawasan Pupuk Pestisida (KP3), untuk memaksimalkan pengawasan, sehingga kelangkaan pupuk ini tak terjadi lagi ke depannya.
“Saya sudah capek mencari pupuk urea bersubsidi di kios-kios pengecer namun, stoknya tak ada,” ujar Ibrani, petani di Desa Kuta Batu I Kecamatan Lawe Alas kepada Waspada, Senin (26/9).
dia mengaku sangat membutuhkan urea bersubsidi untuk tanaman jagung yang ditanamnya karena setelah ditanam belum dapat melakukan pemupukan.
Petani tersebut juga mengaku sudah mencari urea bersubsidi tersebut di sejumlah kios pengecer dan juga di daerah lainnya. Namun, ia tidak mendapatkan pupuk tersebut.
“Saya hanya membutuhkan pupuk urea bersubsidi minimal tiga zak isi 50 kilogram per karungnya,” kata Ibrani.
Menurutnya, seharusnya kondisi ini tidak terjadi kalau KP3 yang bekerja untuk mengawasi pengadaan, ketersediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dan pestisida sampai ke petani.
KP3 juga berperan memfasilitasi penggunaan pupuk berimbang dan pemanfaatan pestisida yang efektif dan efisien, sehingga urea mudah di jangkau.”Kami berharap KP3 agar perketat pengawasan urea agar urea mudah diperoleh di pasaran,” harapnya.(cseh)