Scroll Untuk Membaca

Aceh

Pupuk Subsidi Tak Kunjung Disalurkan, Dewan Agara Diminta Tanggap

Pupuk Subsidi Tak Kunjung Disalurkan, Dewan Agara Diminta Tanggap
Kepala Dinas Pertanian Agara, Riskan SP. Waspada/Ist

KUTACANE (Waspada): Kalangan petani di Aceh Tenggara (Agara) mendesak pihak DPRK respon dan menaruh kepedulian terkait belum jelasnya penyaluran pupuk urea bersubsidi.

Pasalnya, kendati telah memasuki penghujung Januari 2024, namun nasib pupuk urea bersubsidi dan pupuk bersubsidi lainnya yang sangat dibutuhkan petani belum jelas.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pupuk Subsidi Tak Kunjung Disalurkan, Dewan Agara Diminta Tanggap

IKLAN

Beberapa petani yang ditemui Waspada mengaku miris dan kebingungan melihat belum jelasnya penyaluran pupuk bersubsidi di Aceh Tenggara, padahal pupuk tersebut sangat dibutuhkan petani menyusul mulai masuknya musim tanam jagung dan tanaman pertanian lainnya.

Namun sayangnya, harapan petani tersebut akhirnya kandas di tengah jalan, akibat belum jelasnya penyaluran pupuk dari distributor maupun dari kios pengecer pupuk di berbagai kecamatan.

“Berulangkali kami menanyakan pada pengulu kute dan pihak kios pengecer, kapan pupuk bersubsidi disalurkan pada petani, namun mereka juga kebingungan,” ujar salah seorang petani jagung di Kutacane.

Informasi diterima Waspada dari berbagai sumber menyebutkan, pupuk urea bersubsidi dan pupuk bersubsidi lainnya, telah lama masuk ke gudang pupuk Bina Graha Reksa milik Pupuk Indonesia.

Namun karena RDKK terbaru tahun 2024 belum siap, delapan distributor yang ada Kutacane belum bisa menebus pupuk bersubsidi. Akibatnya, pupuk masih menumpuk di gudang yang jadi lokasi penyaluran pupuk bersubsidi bagi seluruh petani di Aceh Tenggara.

Agar masalah penyaluran pupuk urea bersubsidi dan pupuk bersubsidi lainnya segera tersalur dan tak membuat petani mengeluh berkepanjangan, pihak DPRK hendaknya segera turun tangan, membantu mempercepat penebusan pupuk di gudang BGR milik Pupuk Indonesia di Terminal Terpadu Kutacane.

Lebih lanjut disampaikan sumber Waspada lainnya, pemilik kios pengecer pupuk bersubsidi itu, sebagiannya ada juga keluarga dekat anggota DPRK Agara, mulai salah satunya Musiadi.

Sebab itu, ketiga anggota dewan tersebut juga harus membantu menjembatani antara pihak distributor dengan pihak Dinas Pertanian maupun pihak terkait lainnya, agar pupuk tersebut segera tersalur dan segera digunakan petani.

Musiadi, salah seorang anggota DPRK Agara terkait masih mengambangnya penebusan pupuk dari distributor ke Gudang BGR milik Pupuk Indonesia, Jumat (26/1) berdalih tak tahu menahu tentang pupuk bersubsidi yang masih menumpuk di gudang BGR milik Pupuk Indonesia di kawasan Terminal Terpadu Kutacanr, kendati keluarga terdekatnya juga sebagai salah satu kios pengecer pupuk.

“Saya tak tahu menahu kenapa pupuk bersubsid belum ditebus distributor ke gudang Pupuk Indonesia, Saya lagi ada rapat nie, mohon maaf ya,” jawab Musiadi anggota DPRK dari Fraksi Hanura tersebut.

Kadis Pertanian, Riskan SP, kepada Waspada, Kamis (25/1) membantah jika belum tersalurnya pupuk bersubsidi di Aceh Tenggara karena belum selesainya Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

“RDKK 2024 telah lama selesai, jadi tinggal lagi masih ada beberapa persyaratan yang belum dipenuhi distributor sehingga pupuk bersubsidi tersebut belum bisa ditebus dari gudang pupuk Indonesia, jika pun ada isu pupuk belum tersalur karena RDKK 2024 belum siap, itu hanya karena isu tak benar dari beberapa distributor,” tukas Riskan.(b16/cseh)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE