Puluhan Gajah Mengamuk

  • Bagikan

IDI (Waspada): Puluhan ekor gajah liar kembali mengobrak-abrik rumah penduduk dan lahan pertanian warga di Dusun Seumeudang Jaya, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Alamsyah, warga setempat menjelaskan, gajah sumatera yang masuk dan merusak berbagai jenis tanaman warga terbagi dalam tiga kelompak. Masing-masing memikiki jumlah antara 15-20 individu. Satwa liar itu mulai terlihat sejak, Rabu (29/6).

Warga yang menetap di lahan perkebunan kini mulai mengungsi dan menjauh dari ladangnya, karena khawatir diserang puluhan satwa berbadan jumbo itu. “Sejak gajah sumatera ini mengamuk, ada beberapa rumah dan pondok warga di kebun yang rusak berat dan ringan. Begitu juga tanaman sawit, pisang, karet dan tanaman lain,” sebut timpa Alamsyah.

Ditambahkan, saat ini warga bersama Ranger Forum Konservasi Leuser (FKL) sedang menghalau gajah sumatera itu agar keluar dari pemukiman penduduk. “Pengusiran dilakukan dengan suara mercon dan menghidupkan obor malam hari, sehingga po meurah (gajah–red) menjauh dari desa.

Puluhan Gajah Mengamuk
Waspada/M Ishak

Menyesali

Ketua DPRK Aceh Timur, Fattah Fikri, dihubungi terpisah mengakui adanya informasi dari warga terkait puluhan individu gajah liar masuk ke pemukiman penduduk. “Kita berharap pihak terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, menurunkan personel guna melakukan penggiringan gajah liar dengan menggunakan gajah jinak yang ada di CRU Serbajadi,” katanya.

Politisi dari Partai Aceh (PA) itu mengaku sesal dengan sikap BKSDA Aceh, karena gajah jinak yang telah bertahun-tahun ditempatkan di CRU Serbajadi, tidak mampu menyelesaikan konflik gajah sumatera. “Tujuan awal ditempatkan gajah jinak ini ke Aceh Timur, untuk menyelesaikan konflik gajah liar dengan warga, tapi kenyataannya sampai saat ini konflik gajah belum juga mereda,” pungkas Fattah Fikri. (b11).

  • Bagikan