KUTACANE (Waspada): Proyek penguatan tebing Sungai Alas dan Sungai Lawe Bulan yang bersumber dari dana transfer pusat- hibah Rehab Rekon (RR) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 2023 dituding sarat masalah.
Tudingan tersebut muncul di tengah kekhawatiran komponen masyarakat terkait rendahnya kualitas pekerjaan, beberapa paket proyek rehab rekon perkuatan tebing yang tersebar di beberapa kecamatan di Aceh Tenggara, mulai dari proses PHO hingga mulai retaknya tembok penahan sungai.
Paisal Kadirun Dube, Ketua Gepmat Aceh Tenggara kepada Waspada, Sabtu ( 2/12) mengaku kecewa dengan rendahnya kualitas beberapa paket proyek pekerjaan rehab rekon penguatan tebing Sungai Alas dan Sungai Lawe Bulan.

Pasalnya, beberapa minggu selesai di-PHO-kan, tanggul pengaman perkuatan tebing sungai yang terletak di 3 kecamatan, kini kondisinya telah retak-retak dan terancam ambruk ke aliran Sungai Alas dan Sungai Lawe Bulan.
“Lihat saja proyek penguatan tebing rehab rekon di Kute (Desa) Pulo Peding Kecamatan Babussalam, kendati baru sebulan selesai dikerjakan, tembok penahan tebing yang dikerjakan rekanan CV Karya Nusantara, mulai retak-retak, hal tersebut diduga karena rendahnya kuakitas pekerjaan rekanan,” ujar Paisal Dube.
Selain itu, terlihat kejanggalan dan diduga pekerjaan rekanan pada beberapa paket pekerjaan rehab rekon 2023 tersebut belum selesai dan masih banyak yang belum dikerjakan rekanan. Namun, sayangnya pekerjaan Proyek RR BNPB 2023 itu, informasinya telah di PHO kan.
Karena masih ada beronjong pengaman tebing atau tembok pengaman sungai yang belum dipasang, ditambah lagi jalan di bantaran sungai proyek juga belum dikerjakan, karena itu, proyek RR 2023 dengan nilai total Rp22 miliar tersebut dan sebanyak 8 paket tersebut, rawan menimbulkan masalah.
Padahal, ujar Paisal Dube diamini Awaludin, salah seorang tokoh pemuda lainnya, kegiatan proyek rehab rekon tersebut bertujuan mencegah dan kesiapsiagaan terhadap bencana alam, karena itu kualitasnya harus diperhatikan dan jangan asal-asalan, karena dampaknya akan mengakibatkan terjadinya pemborosan keuangan negara dan merugikan masyarakat. Bahkan berpotensi menggiring rekanan, komsuotan pengawas dan pihak PPK atau PPTK berurusan dengan hukum.
PPK proyek perkuatan tebing sungai Rehab Rekon BNPB 2023 di Aceh Tenggara, Dodi Sukmariga kepada Waspada, Sabtu ( 2/12) membenarkan mulai retak-retaknya tembok pengaman Sungai Alas dan Sungai Lawe Bulan. “Sudah kita kabari rekanannya tentang tembok perkuatan tebing yang sudah retak-retak,” ujar Dodi seraya mengatakan 8 paket proyek dari BNPB 2023 tersebut, masih dalam masa perawatan.(b16/cseh)