Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Progress Bendung Krueng Pase Baru 6 Persen, Pemerintah Diminta Batalkan Kontrak PT RJ

ACEH UTARA (Waspada): Setelah 6 bulan bekerja di Bendung Krueng Pase, PT RJ dari Surabaya baru berhasil mencapai progress 6 persen. Sementara waktu yang diberikan pemerintah kepada perusahaan tersebut hingga Desember 2022.

Sisa waktu 8 bulan lagi yang dimiliki PT RJ dinilai tidak akan terkejar untuk melaksanakan seluruh pekerjaan di Bendung Krueng Pase. Karena itu, pemerintah diminta untuk membatalkan kontrak dengan perusahaan tersebut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Progress Bendung Krueng Pase Baru 6 Persen, Pemerintah Diminta Batalkan Kontrak PT RJ

IKLAN

Mantan Mukim di Kecamatan Meurah Mulia, Ibrahim Amin di lokasi Proyek Bendung Krueng Pase, Selasa (19/4) siang kepada Waspada menjelaskan, semenjak Bendung Krueng Pase jebol tahun lalu, petani padi di 9 kecamatan telah dua kali mengalami gagal tanam karena tidak memiliki suplai air dari bendung tersebut.

Jika PT RJ gagal melaksanakan pekerjaan di bendung tersebut tepat waktu, maka dipastikan petani padi di 9 kecamatan akan kembali gagal tanam, kecuali PT RJ melakukan pembangunan saluran pengelak untuk kiri dan kanan.

“Enam bulan mereka bekerja baru 6 persen capaian pembangunannya. Sisa waktu 8 bulan lagi. Hingga saat ini pekerjaan utama atau pekerjaan ini di Bendung Krueng Pase sama sekali belum disentuh. Kami tidak yakin, PT RJ bisa mencapai target waktu seperti yang sudh ditentukan pemerintah. Kemudian, hingga saat ini material bangunan kami lihat sedikit, jumlah pekerja sedikit. Apakah mungkin, PT RJ dari Surabaya ini adalah perusahaan miskin. Kalau perusahaan ini kaya maka capaian pekerjaa bukan 6 persen,” sebut Ibrahim Amin.

Daripada menyengsarakan masyarakat petani, Ibrahim Amin sebagai mantan mukim di Kecamatan Meurah Mulia meminta Pemerintah Pusat untuk memotong atau membatalkan kontrak dengan PT RJ di objek proyek pembangunan Bendung Krueng Pase di Aceh Utara. “Saya pikir PT RJ Surabaya ini memang perusahaan miskin. Maka batalkan saja kontrak dengan perusahaan itu,” pintanya.

Menjawab Waspada, Ibrahim Amin mengatakan, jika setiap kecamatan kita jumlahkan ada 5 ribu petani maka jika dikalikan 9 kecamatan terdapat 45.000 jiwa yang ketergantungan dengan Bendung Krueng Pase untuk sayap kiri dan kanan. Jika cocok tanam kembali gagal di tahun ini, maka 45.000 jiwa penduduk Aceh Utara di 9 kecamatan terancam kelaparan. Pasalnya, hampir 100 persen warga tersebut bermatapencahartian sebagai petani.

“Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Aceh Utara harus berpihak kepada warganya, masyarakatnya. Jangan gara-gara PT RJ tidak becus dalam bekerja, 45.000 petani di 9 kecamatan kelaparan karena gagal tanam. Maka sebaiknya batalkan kontrak dengan perusahaan itu,” pintanya yang diamini Mukim Baroeh di kecmatan yang sama.

Wakil Bupati Aceh Utara, Fauzi Yusuf Selasa (19/4) turun ke lapangan untuk mengunjungi Bendung Krueng Pase, sejauh mana pekerjaan yang telah dicapai oleh PT RJ. Hasilnya, orang nomor dua di Aceh Utara tersebut mengaku kesal, selain tidak ada penanggungjawab proyek di lapangan, capaian pekerjaan terhitung sangat rendah, hanya 6 persen.

“Kemarin pada Februari saya juga sudah kemari. Pada saat itu penanggungjawab proyek berkomitmen segera membuat saluran pengelak untuk kiri dan kanan, agar suplai air untuk petani tidak terkendala. Namun hari ini saya datang lagi kemari, dan komitmen yang disampaikan ke saya waktu itu tidak ada buktinya. Belum ada pekerjaan yang dijanjikan kepada saya waktu itu,” kata Fauzi Yusuf.

Amatannya di lapangan sebut Fauzi, capaian pembangunan Bendung Krueng Pase baru 6 persen. Seharusnya, seluruh pekerjaan di Bendung Krueng Pase sudah siap dilaksanakan pada bulan September dan Oktober. Sedangkan pada November dan Desember merupakan waktu untuk pemeliharaan dan perawatan. “Saya yakin target waktu tidak tercapai,” kata Fauzi.

Agar suplai air irigasi tidak terhambat untuk petani, PT RJ diminta untuk segera membuat saluran pengelak untuk kiri dan kanan, supaya suplai air ke areal persawahan warga petani di 9 kecamatan tetap lancar. “Februari kemarin capaiannya segini juga. Tidak ada kemajuan saya lihat,” sebutnya.

Kepada beberapa pekerja dari PT RJ, Fuzi bertanya kemana penanggungjawab proyek. Lalu beberapa pekerja mengatakan, penanggungjawab atas nama Fajar sedang ke Banda Aceh karena ada beberapa kepentingan terkait proyek tersebut. Lalu, Fauzi meminta pekerja untuk segera menelepon tentang kedatangan orang nomor dua di Aceh Utara itu ke objek proyek. Melalui telepon seluler Fauzi meminta Fajar sekembali dari Banda Aceh untuk segera menghadapnya ke kantor.

“Saya melihat tidak ada kemajuan pada pekerjaan di objek proyek ini. Kalau saya tidak salah, paling progress yang sudah dicapai 6 persen. Sementara waktu yang telah dihabiskan pun 6 bulan. Apakah sisa waktu yang ada sanggup untuk diselsaikan pekerjaanya di sana. Saya minfa Pak Fajar datang melaporkan kepada kami secara detail. Ini merupakan proyek nasional,” sebutnya.

Tidak Punya Rasa Takut

Meskipun telah mendapat teguran pada bulan Februari 2022 dari Wakil Bupati Aceh Utara, Bos PT RJ dari Surabaya kelihatannya tidak punya rasa takut. Hal ini terbukti, pekerjaan di lapangan kondisinya di bulan April sama dengan kondisi pada Februari lalu. Padahal mereka maklum kalau Bendung Krueng Pase merupakan dambaan petani 9 kecmatan.

“Asumsi saya pekerjaan ini tidak tercapai sesuai waktu yang telah ditetapkan. Makanya perlu dikontrol terus. Penanggungjawab proyek ini harus fokus. Mereka kita panggil nantinya dan kita damping terus menerus. Apa-apa kebutuhan mereka di lapangan kita dukung supaya progress berjalan. Lalu kondisi pekerjaan PT RJ kita laporkan ke kementerian. Ini proyek strategis nasional. Anggran dasar untuk proyek ini Rp59 miliar. Dimenangkan oleh PT RJ dengan angka Rp45 miliar,” kata Fauzi Yusuf.

Untuk mencegah gagal tanam pada tahun ini, PT Rudi Jaya harus sgera membuka saluran pengelak untuk kiri dan kanan. Apabila tidak dilakukan, maka dipastikan petani di 9 kecamatan itu kembali gagal tanam. Untuk mencegah hal ini, PT RJ dapat berkoordinasi dengan Pemda melalui dinas terkait PUPR. “Sampai saat ini masyarakat masih bersabar,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, Waspada belum berhasil mendapat konfirmasi dari penanggungjawab proyek, Fajar, dari PT RJ. Meskipun Waspada telah berusaha bertanya pada bberapa pekerja tentang siapa yang dapat dikonfirmasi terkait pekerjaan proyek Bendung Krueng Pase, namun tidak ada jawaban. (b07)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE