SUBULUSSALAM (Waspada) : Rapat Pleno KIP penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Subulussalam Kamis (9/1) lalu, menetapkan pasangan Rasyid dan Nasir (Rabbani) meraih suara terbanyak.
Tanpa ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), sebagaimana tiga Pilkada sebelumnya, pasangan Rabbani ditetapkan sebagai pemenang Pilkada.
Dalam Rapat Pleno, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Subulussalam, telah menetapkan pasangan Rasyid dan Nasir (Rabbani) unggul, dengan meraih suara sebanyak 21.349 atau 37,80% dari total suara sah.
Ketiga rival Rabbani itu, dasar urutan suara tertinggi menyusul Rabbani 2, yakni Bintang – Faisal 4 (Bisa), Fajri – Karlinus 3 (Fakar) dan Salmaza – Bahagia 1 (Sabah).
Pertanyaan umum, benarkah Rabbani akan menjadi harapan baru bagi masyarakat Kota Subulussalam, sebagaimana slogan didengungkan pra terpilih. Pasalnya hingga hari ini, di era Pj. Wali Kota, masih terlalu banyak persoalan mendera kota ini.
Tulisan ini mencoba menyajikan sekilas sosok HRB, tidak lama lagi akan dilantik menjadi Wali Kota Subulussalam periode 2025-2030 bersama sang wakil, Nasir. Sumber tak resmi menyebut, dilantik pasca Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh dilantik, Februari ini.
Rabbani (kata Haji Rasyid, dalam pertemuan tidak resmi dengan Waspada disebut singkatan dari kata Rasyid Bancin Bakkn Nasir).
Rasyid sosok ustad, populer dengan HRB (Haji Rasyid Bancin), dikenal sebagai pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) dan pengalaman dakwahnya patut diapresiasi.
Jauh sebelum bergulir perhelatan Pilkada langsung di daerah ini, HRB sudah lebih awal menyosialisasikan dirinya menjadi kandidat Wali Kota Subulussalam Periode 2025-2029, termasuk profil lengkap dirinya, dari riwayat pendidikan dan pengalaman organisasi.
Lengkap data HRB itu ditulis jelas pada brosur ‘Bakal Calon Wali Kota Subulussalam Periode 2024-2029 HRB melengkapi Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1445 H yang disebar di kota ini di awal ramadhan tahun lalu.
Menghadapi Pilkada dengan semua fenomenanya, boleh jadi segala sesuatunya sudah diperhitungkan HRB yang lahir di Lipat Kajang, Aceh Singkil 5 April 1986.
HRB yang mengawali pendidikan di SDN Silatong 1999, disusul SMPN 1 Simpang Kanan 2001, MTs dan MAS Darul Muta’alimin, 2002 dan 2004 juga mengecap pendidikan di Kairo, Universitas Azhar, 2008 dan Dakwah Al Aqidah Jakarta, 2008.
Pendidikan Non Formal HRB, Dayah Babussalam Batu Korong, 2001 dan Dayah Darul Muta’alimin Tanah Merah, 2004.
HRB Pimpinan Ponpes Modern Daarurrahmah Sepadan, Darurrasyid Singkil, Pemandu Ibadah Haji dan Umroh, Penceramah, narasumber Seminar dan Pelatihan Khazanah Islam, Manajemen, Pesantren, Bisnis Entrepreneur dan Dakwah.
Pada Era 2007 s/d 2027, ikut kursus atau diklat, Bahasa Arab Markaz Line, Kairo, Bahasa Jepang Japan Foundation, Kursus Mahir Dasar (KMD) Medan, Kursus Mahir Lanjutan (KML) Aceh, Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umroh UIN Sunan Gunung Jati Bandung, Sertifikasi Tour Guide Himpuh Jakarta dan Diklat Penguatan Kompetisi Kepala Madrasah Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Lalu Era 2007 s/d 2022, Founder Institution, PT Rasindo Citra Sepadan (RCS) Umroh dan Travel, Ponpes Nurul Mujtaba Subulussalam, STIT Daarurrahmah Sepadan, Ponpes Darurrasyid Aceh Singkil, Ponpes Raudhatul Ulum, Pondok Modern Darurrahmah Sepadan dan Cairo Restaurant (Caeresto), Mesir.
Soal Pengalaman organisasi, 2011 s/d 2027, Ketua Forum Silaturahmi Dai Perbatasan dan Daerah Terpencil (Fosda) Aceh, Sekretaris Forum Komunikasi Pimpinan Dayah (FKPD) Subulussalam, Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Rundeng, Pembina Ikatan Alumni Daarurrahmah Sepadan (IKDS), Wakil Ketua FKPD, Wakil Ketua II BKPRM, Sekretaris IPHI Subulussalam, Anggota Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Pesantren Kwarda Aceh, Bidang Bela Negara Gerakan Pramuka Kwartir Aceh, Ketua Umum Al Jamiyatul Washliyah, Ketua FKPD, Anggota HIMPI Aceh Singkil, Divisi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan IKAT Aceh, Sekretaris Daerah Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira) Aceh dan Ketua IKPDN Subulussalam.
Segudang pendidikan, prestasi dan karier HRB itu patut diapresiasi. Lalu, akankah semua catatan itu menjadi jaminan bahwa sejumlah persoalan, pernak-pernik daerah ini akan bisa dia tuntaskan, jawaban pastinya jika pemerintahan Rabbani besok, lusa berjalan.
Agaknya tidak terlalu perlu diuraikan kondisi Kota Subulussalam saat ini, karena Rabbani, terlebih HRB boleh jadi lebih faham dengan situasi dan kondisi itu. Tentu, HRB sudah punya kiat serta strategi khusus untuk menyelesaikan berbagai persoalan itu.
Yang jelas, persoalan umum saat ini, pembayaran honor di sejumlah dinas, kantor dan lainnya, termasuk tenaga medis, aparatur desa hingga mukim masih klasik.
Berulang terjadi unjuk rasa, bahkan disusul penyerahan puluhan stempel Kepala Kampong kepada Pj. Wali Kota Subulussalam beberapa bulan lalu, sebagai bentuk protes karena tujuh bulan honor tahun 2024 belum dibayar adalah bagian dari persoalan yang masih tersisa.
Apa dan bagaimana realisasi janji Rabbani menghadapi situasi itu, jawaban pastinya akan dirasakan masyarakat ketika Pemerintahan Rabbani berjalan. Tak perlu muluk-muluk, bukti terpenting ke depan adalah terealisasi pembayaran upah para honorer, termasuk pembiayaan lain yang kini masih mangkrak.
Masyarakat kini menunggu, semoga unjuk rasa, demo hingga berbagai sikap protes warga tidak terulang di era Rabbani, besok dan seterusnya.
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.