LHOKSEUMAWE (Waspada): Prof Danial Murdani, MA kembali pimpin IAIN Lhokseumawe untuk periode 2025-2030. Dia dilantik secara resmi oleh Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA bersama dengan tiga rektor lainnya di Jakarta.
Tiga Rektor UIN yang dilantik bersama dengan Prof Danial Murdani, MA yaitu Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Rektor IAIN Metro Lampung dan Rektor IAIN Ponorogo.
Kegiatan pelantikan tersebut ikut disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Kamaruddin Amin dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno.
“Hari ini yang bersejarah buat kita semuanya. Karena kita pada bulan Suci Ramadan ini, melantik empat pimpinan di lingkungan UIN Kementerian Agama Republik Indonesia. Di sini ada dua laki-laki, dua perempuan, jadi ini berkesetaraan,” kata Menag Nasaruddin Umar dalam sambutan usai melaksanakan pelantikan.
Mereka yang baru saja dilantik, kata Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA adalah orang-orang yang telah melalui proses seleksi ketat dan dipilih berdasarkan rekomendasi tim penilai.
“Kami percaya bahawa mereka yang telah kami lantik adalah orang-orang mengikuti seleksi yang berlapis. Dan, mereka yang kita lantik adalah berdasarkan rekomendasi dari tim penilai, maka akhirnya saudara-saudarilah yang dipilih untuk menjadi pimpinan di perguruan tingginya masing-masing,” ungkapnya.
Kemudian, pada kesempatan itu, Menag juga mengingatkan kepada empat rektor tersebut tentang pentingnya menjaga efektivitas dan efisiensi dalam birokrasi PTKIN.
“Misi kita sekarang oleh Pak Prabowo adalah pembersihan, terutama pembersihan di lingkungan Kementerian Agama. Kita tidak ingin di lingkungan perguruan tinggi ada sesuatu yang tidak efisien, tidak efektif,” tegasnya.
Selain itu, Menag mengingatkan bahwa rektor PTKIN tidak hanya berperan sebagai akademisi, tetapi juga sebagai figur yang membawa nilai-nilai dakwah bagi masyarakat.
“Saudara-saudara kepemimpinan tidak hanya diminta untuk menjadi manusia akademik yang sejati, tapi juga ada beban tambahan, harus berfungsi sebagai da’i atau mubaligh atau menjalankan fungsi dakwah untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat non-akademik sekalipun,” tuturnya.
Terakhir, Menag meminta para rektor tersebut untuk memperhatikan lingkungan sekitar kampus, termasuk rumah-rumah kos yang dihuni mahasiswa.
“Jangan sampai nanti bersebelahan dengan laki-laki dan perempuan, pisahkan rumah kos laki-laki dan rumah kos perempuan. Dan saya mohon rektor ikut mengintervensi hal-hal yang seperti ini,” pinta Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA. (b07)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.
