KUTACANE (Waspada): Prestasi Kafilah Aceh Tenggara di MTQ ke-36 Tingkat Provinsi Aceh tahun 2023, yang berlangsung di Kabupaten Simeulue jeblok dan mengecewakan.
Kekecewaan tersebut, berawal dari kegagalan Qari dan Qariah dari bumi Sepakat Segenep meraih gelar juara satu dari berbagai cabang yang diperlombakan dan merosotnya peringkat Aceh Tenggara sampai pada posisi buncit.
Informasi diterima dari berbagai sumber menyebutkan, jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebelumnya ketika MTQ ke-35 berlangsung di Bener Meriah, kendati memalukan, namun dari 23 utusan Kabupaten dan Kota, Aceh Tenggara berada di urutan 19.
Sedangkan nilai yang diperoleh Kafilah MTQ Aceh Tenggara yakni dengan poin 5, sementara dari beberapa cabang yang diperlombakan, berhasil menyabet satu gelar juara 1.
Sayangnya, ujar sumber Waspada, untuk tahun 2023 yang berlangsung di Kabupaten Simeulue ini, Kafilah Aceh Tenggara tampil mengecewakan dan memalukan, karena tak mendapat satupun gelar juara dari cabang yang dilombakan, bahkan berada posisi buncit yakni di urutan 22 dari 23 kabupaten/kota dan hanya mendapat nilai 0.
Jupri, salah seorang pegiat di Kutacane mengaku, kecewa dan prihatin melihat semakin anjlok dan semakin terjun bebasnya prestasi Qari dan Qariah Aceh Tenggara pada ajang MTQ ke-36 Tingkat Provinsi Aceh tahun 2023 ini.
Padahal, Pemkab Aceh Tenggara sangat perhatian dan sangat serius mengurusi rencana pencapaian target yang dicanangkan, hal ini dibuktikan dengan pengalokasian anggaran lewat sumber dana APBK.
Sayangnya, perhatian Pemkab yang besar tersebut berbanding terbalik dengan hasil yang diraih Kafilah MTQ Aceh Tenggara. Bahkan ada kesan, keikutsertaan Qari dan Qariah kita di Kabupaten Simeulue hanya sekedar partisipasi saja dan sebagai pelengkap penderita semata.
Buktinya, dari 42 Qari dan Qariah yang dibawa dan ikut bersaing pada 7 cabang MTQ dan menyediakan 48 juara I, 48 juara II dan 48 juara III tersebut, tak satu juara pun yang berhasil diraih Kafilah Aceh Tenggara.
Sementara, ujar Jupri, selain alokasi dana keberangkatan dan biaya selama mengikuti MTQ ke-36 di Kabupaten Simeulue, Pemkab Agara juga mengalokasikan dana latihan dan pembinaan serta telah melakukan try out selama satu bulan lebih. Namun mirisnya, hasil yang diraih tetap jeblok, malah lebih buruk lagi dibandingkan tahun sebelumnya.
Kadis Syari’at Islam, M.Iqbal Selian kepada Waspada via telepon selular, Senin (4/12) berdalih, gagalnya kafilah Aceh Tenggara mendapat 1 nilai pun dan nihilnya juara dari beberapa cabang yang diikuti pada MTQ tahun ini, karena faktor keberuntungan atau faktor dewi fortuna yang belum berpihak pada Qari dan Qariah Aceh Tenggara.
Namun ketika Waspada tanyakan terkait besarnya alokasi dana persiapan dan keberangkatan Kafilah Aceh Tenggara selama mengikuti MTQ ini, dia enggan menjawab seraya meminta kegagalan Kafilah Agara di MTQ di Simeulue ini tak usah dipublikasi.(b16/cseh).