Scroll Untuk Membaca

AcehPendidikan

Ponpes Al Hafiz Rizqullah Kekurangan Guru, Pimpinan Dayah Mengadu Ke Marthunis

Kecil Besar
14px

SINGKIL (Waspada): Pimpinan Dayah Al-Hafiz Rizqullah di Kecamatan Kota Baharu Aceh Singkil, menyampaikan kondisi pesantren yang masih kekurangan guru.

Demikian Ustadz Hambalisyah Sinaga saat kunjungan kerja Pj Bupati Aceh Singkil Marthunis ke Pondok Pesantren tersebut, Rabu (31/8).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Ponpes Al Hafiz Rizqullah Kekurangan Guru, Pimpinan Dayah Mengadu Ke Marthunis

IKLAN

Dalam kunjungan itu, Hambali melaporkan, bahwa yayasan Al-Hafiz Rizqullah, mendidik siswa-siswi setingkat sekolah menengah pertama (SMP) yang sudah menamatkan sebanyak 5 alumni dan tingkat sekolah menengah atas (SMA) telah menamatkan alumni 2 kali.

“Di pesantren ini tidak ada satu pun guru PNS yang di tugaskan di sekolah ini, baik SMP mau pun SMA,” kata Ustadz Hambalisyah Sinaga dihadapan Pj Bupati Marthunis ST DEA serta sejumlah pejabat di Lingkungan Pemkab Aceh Singkil lainnya.

Katanya, kekurangan tenaga pendidik ini menjadi sebuah dilema dan hambatan besar bagi yayasan. Sehingga diharapkan bisa dicarikan solusi, ucap Hambali.

Sementara itu, Hambalisyah selaku pimpinan dayah dan guru yang telah memiliki sertifikasi sebagai pengajar, satu-satu nya guru PNS yang mengajar di pesantren itu, kini malah ditugaskan ke Staf Satpol PP dan WH.

“Tentu, ini sebuah kebijakan yang berat saya terima, menjadi Staf Satpol-PP WH, yang harus menempuh ke Singkil dengan jarak lumayan jauh dan harus meninggalkan posisi guru dan sertifikasi, semoga PJ Bupati Aceh Singkil, bisa mencarikan solusinya,” ucap Hambalisyah Sinaga saat berbincang dengan Waspada.id, Jumat (2/9).

Sementara itu, dalam kunjungan di pesantren tersebut, PJ Bupati Marthunis menyempatkan diri menyapa para Santri dan Santriwati, menyampaikan motto sebagai motivasi untuk mereka. “Tiada hari yang sia-sia, setiap waktu di gunakan untuk belajar, mukmin dan mukminin, yang beriman, karena Aceh Singkil Daerah metuah lahirnya para ulama,” ucapnya.

Marthunis juga turut menyampaikan apresiasi terhadap perjuangan Tengku Ustadz Hambalisyah Sinaga, bersama ustadz-ustadz semua Dewan Guru, sesepuh, pembina dan generasi muda, generasi masa depan, salim-salimah dengan lemah lembut, memberikan perubahan terhadap Aceh Singkil ini.

Sementara itu, menanggapi kondisi pindah tugasnya dari guru ke Satpol PP WH, Tengku Hambalisyah, Marthunis mengaku prihatin

“ini perjuangan cukup berat, rumahnya di Kota Baharu bertugas ke Singkil, padahal SK Beliau adalah guru. Ini akan menjadi catatan. Kebijakan Pemerintah itu harus ada dasarnya, bukan seenak-enaknya, apalagi di tugaskan tidak sesuai dengan keahliannya,” tuturnya.

Kemudian, menyangkut kekurangan guru, ini sudah di bicarakan dengan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Khalilullah, untuk mendata dimana saja kekurangan guru.

“Tentu, ini tugas dari Pemerintah, Dinas Pendidikan mengumpulkan data dan fakta yang di berikan, ada beberapa guru posisi masih kosong di Kota Baharu, nantinya harapan kita dapat dilaksanakan,” beber Marthunis.

Dalam kesempatan itu pesan Marthunis kepada para santri, sesuai yang tertulis didinding sekolah Al-Hafiz Rizqullah, “tidak ada hari tanpa belajar” dan ini harus benar-benar di terapkan, bukan hanya tinggal selogan atau tempel di dinding saja. Semua harus rajin belajar, tetap semangat dan harus kuat, ucap Marthunis memberi semangat para santri tersebut. (b25)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE