KUTACANE (Waspada): Polres Aceh Tenggara (Agara) mengadakan kegiatan sosialisasi upaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba sekaligus melaksanaan test urine narkoba terhadap perangkat kute di Posko Tangguh Narkoba Kute Perapat Hilir Kecamatan Babussalam. Selasa (5/9).
Kegiatan yang berlangsung itu dalam rangka mewujudkan Kampung Bebas Narkoba yang dihadiri mewakili Kapolsek Babussalam, dr Eva, Tim dari Kesehatan Polres Agara, sejumlah perangkat desa mulai dari Kepala Desa, BPK, Imam Kute, Tokoh Adat, Kepala Dusun, para Kaur serta pemuda/pemudi serta tamu undangan.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP R Doni Sumarsono, S.Ik, MH, melalui Kasat Narkoba, Iptu Erwinsyah Putra, SH, MH, mengatakan, saat ini bahaya dan dampak narkoba atau narkotika dan obat-obatan pada kehidupan dan kesehatan pecandu dan keluarganya semakin meresahkan hingga sampai ke pelosok desa di Aceh Tenggara.
Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa memberikan manfaat dan juga merusak kesehatan. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan. Namun jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan.
Dari sinilah muncul keinginan untuk terus menggunakan agar bisa mendapatkan ketenangan yang bersifat halusinasi. Meski dampak narkoba sudah diketahui oleh banyak orang, tetap saja tidak mengurangi jumlah pemakainya.
Bahaya narkoba hingga menjadi kecanduan tersebut memang bisa disembuhkan, namun akan lebih baik jika berhenti menggunakannya sesegera mungkin atau tidak memakai sama sekali.
Narkoba merusak generasi penerus di Aceh Tenggara, selain merusak anak anak kita juga berdampak seringnya terjadi kasus pencurian dan segala kejahatan lainnya. Justru itu, mari kita sama-sama proaktif dengan niat yang tulus menjalankan program ini karena kita tidak main main juga kita menghadirkan sejumlah wartawan untuk mengekspos kegiatan yang kita laksanakan ini agar masyarakat tahu, ujarnya,
Lanjutnya, semua eleman masyarakat juga diharapkan mendukung sepenuhnya kegiatan ini, selesai perangkat Kute baru nyasar ke masyarakat dilakukan nantinya tes urine, upaya mencegah peredaran gelap narkoba diminta kepala desa memasang CCTV, pungkas Kasat yang getol perang lawan narkoba ini.

Dr Eva dari Tim Kesehatan Polres Agara yang didamping Kepala Desa Perapat Hilir, Sapera Antoni SE, menjelaskan, sebanyak 15 orang yang tes urin hari ini mulai dari kepala desa serta jajarannya semua negatif, sembari mengatakan, Narkoba merupakan kepanjangan dari narkotika dan obat-obatan yang bersifat adiktif. Banyak sekali dampak negatif yang dirasakan penggunanya. Semakin kecanduan, semakin bahaya efek samping terhadap kesehatan mental dan fisik.
Salah satu dampak narkoba adalah menurunnya kualitas kesehatan mental menurut ilmu kedokterannya, narkoba adalah zat dan obat-obatan bersifat adiktif yang memberi efek penurunan kesadaran, halusinasi, dan daya rangsang. Obat-obatan ini disalahgunakan oleh pecandu untuk memberikan rasa tenang, meredakan nyeri, meningkatkan kepercayaan diri.
Narkoba dimanfaatkan bukan sesuai anjuran untuk pengobatan penyakit tertentu dengan dosis tinggi, yang artinya dapat memberikan efek samping dan dampak yang berbahaya bagi tubuh. Selain kesehatan fisik menurun, narkoba berdampak langsung pada kesehatan mental jangka panjang pada penggunanya.
Penyalahgunaan obat-obatan berdampak pada perubahan fungsi dan struktur otak yang mempengaruhi kognitif (Sulit berkonsentrasi, tidak bergairah, tidak termotivasi) dan perilaku pecandu.
Salah satu dampak penyalahgunaan narkoba dan zat adiktif lainnya adalah menurunnya kualitas kesehatan mental dan psikologis, seperti depresi, rasa cemas hingga ingin bunuh diri, dan skizofrenia, cetusnya. (cseh)