Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga mantan Ketua Komisi A DPRK Langsa periode 2004-2009, Aidil Fan, MH.Waspada/ist
LANGSA (Waspada): Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga mantan Ketua Komisi A DPRK Langsa periode 2004-2009, Aidil Fan, MH mengaku prihatin atas peristiwa pembacokan yang terjadi Lorong BTN Polri Gampong Lhok Banie, Kecamatan Langsa Barat Kota Langsa, Kamis (30/5) malam yang melukai tiga orang dan satu orang meninggal dunia.
“Kejadian ini benar-benar begitu keji, apalagi korban yang meninggal dunia korban yang telah berusia lanjut dengan kondisi yang mengenaskan dengan luka bacok, tangan dan kaki putus. Begitu juga halnya dengan ketiga korban lainnya, mengalami luka pembacokan yang begitu parah,” sebut politisi muda ini mengaku miris kepada wartawan, Sabtu (1/7).
Tentunya, kejadian yang menggemparkan sekaligus membuat kita miris karena para korban pasca pembacokan viral di media sosial.
Selain itu, kata Aidil Fan, MH yang akan maju menjadi bakal calon Wali Kota Langsa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pilkada tahun 2024 mendatang, pembacokan ini juga tanpa alasan yang jelas dimana pelaku MAH, dengan membabi buta langsung mengayunkan senjata tajam ke para korban.
Untuk itu, Aidil Fan pun meminta agar aparat penegak hukum dari Polres Langsa agar mengusut tuntas kasus tersebut. Apalagi, saat ini kita sedang dihadapkan dengan pelaksanaan pilkada 2024 ini, jadi perlu kiranya menjaga kamtibmas.
Dirinya juga memberikan apresiasi kepada aparat kepolisian yang begitu sigap dan terukur dengan waktu yang singkat dapat menangkap pelaku yang sedang bersembunyi.
Sementara berita sebelumnya, pelaku berinisial MAH, 29, warga Lr. Mayasari lingkungan III Gampong Matang Seulimeng Kec. Langsa Barat. Sedangkan keempat korban Suparman, 70, wiraswasta, warga Gampong Matang Seulimeng, Kec Langsa Barat meninggal dunia, Darwis, 45, pedagang, warga Gampong Lhok Banie Kec. Langsa Barat mengalami luka berat, M. Alfajir, 27, mahasiswa, warga, Gampong Lhok Banie, Kec. Langsa Barat mengalami lula berat, Zakiruddin, 57, wiraswasta, warga Gampong Lhok Banie, Kec. Langsa Barat, mengalami luka ringan.
Di mana kejadian berawal, Kamis (30/5) sekira pukul 23.50 Wib, korban Darwis sedang berada di rumahnya. Selanjutnya pelaku MAH memanggil Darwis guna meminta membeli kue bakpia. Kemudian saat korban Darwis mengantarkan kue kepada pelaku MAH, pelaku langsung membacok Darwis dengan menggunakan parang yang dibawanya ke bahu korban, sehingga korban lari hingga jatuh ke dalam air tambak dan berteriak meminta tolong. Sementara MAH menunggu di atas tambak dan menghilang tidak tahu pergi kemana karena situasi gelap mengejar Suparman yang mendengar teriakan minta tolong korban Darwis.
Sementara korban Darwis kemudian lari ke rumahnya dan meminta bantuan dengan cara menelpon M. Alfajir, dan tak lama kemudian M. Alfajir datang bersama ayahnya Zakiruddin ke rumah Darwis guna ingin membantunya. Lalu, tiba-tiba datang MAH menyerang M. Alfajir bersama ayahnya Zakirudin menggunakan sebilah parang dan arit, hingga akhirnya M.Alfajir bersama ayahnya Zakirudin berhasil memegang pelaku hingga datangnya petugas Polsek Langsa dan Polsek Langsa Barat dan mengamankan pelaku dan membawa ketiga korban ke RSU Langsa.
Namun ketiga korban tidak mengetahui apa yang terjadi pada korban Suparman yang meninggal dunia. Berdasarkan keterangan korban suparman datang ke lokasi karena mendengar teriakan Darwis yang meminta tolong, namun naas selanjutnya Suparman dibacok oleh pelaku MAH sehingga terjatuh ke dalam tambak.
Akibat kejadian tersebut korban Suparman meninggal dunia akibat tebasan parang, tangan putus dan kaki. Sedangkan Darwis mengalami luka parah dibahu, tangan dan kaki akibat tebasan parang M. Alfajir mengalami luka parah kapala, tangan dan paha akibat tebasan parang dan Zakiruddin mengalami luka ringan.(b13)