Scroll Untuk Membaca

AcehHeadlines

Polisi Olah TKP Kebakaran Sumur Minyak Di Aceh Timur

OLAH TKP: Polisi melakukan olah TKP sumur minyak yang dikelola secara tradisional di Gampong Seuneubok Lapang, Peureulak Timur, Aceh Timur, Kamis (13/10). Waspada/Ist
OLAH TKP: Polisi melakukan olah TKP sumur minyak yang dikelola secara tradisional di Gampong Seuneubok Lapang, Peureulak Timur, Aceh Timur, Kamis (13/10). Waspada/Ist

IDI (Waspada): Pasca terjadi ledakan dan kebakaran yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya kritis, Tim Inafis Satreskrim Polres Aceh Timur melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi di Gampong Seuneubok Lapang, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, yang meledak, Kamis (13/10) sekira pukul 00:30.

Korban meninggal dunia yakni David, 33, asal Sungai Raya, Aceh Timur. Sedangkan korban kritis dengan luka bakar antara 80-90 persen di badannya yakni Zaini Kaoy, asal Peureulak Timur, dan M Amin, 19, asal Ranto Peureulak, Aceh Timur.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Polisi Olah TKP Kebakaran Sumur Minyak Di Aceh Timur

IKLAN

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, para pekerja awalnya sedang melakukan pengeboran minyak, namun tiba-tiba mesin kompresor mengalami kerusakan, sehingga pekerja mencoba memperbaikinya. Selesai memperbaiki, lalu pekerja melanjutkan pengeboran.

Kapolres Aceh Timur AKBP Andy Rahmansyah SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Miftahuda Dizha Fezuono SIK, membenarkan adanya ledakan dan kebakaran tersebut. Bahkan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Gampong Seuneubok Lapang, Peureulak Timur.

“Dari peristiwa terbakarnya sumur/telaga minyak ini mengakibatkan dua orang mengalami luka bakar dan satu orang meninggal dunia,” kata Dizha.

Dikatakan, ledakan kebakaran ketika Zaini Kaoi sedang memasang pipa kompresor. Sedangkan David bersama rekannya sedang memasak di gubuk yang dekat dengan telaga minyak. “M. Amin bersama Zaini berhasil menyelamatkan diri. Sementara David meninggal dunia di gubuk tempat dia memasak,” sebut kasat reskrim.

Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi dan keterangan warga, lanjut Dizha, telaga minyak yang terbakar tersebut merupakan telaga minyak peninggalan Belanda atau Asamera. “Aktivitas yang dilakukan Jaini Kaoi dan kawan-kawan itu untuk menghidupkan kembali telaga minyak yang sudah lama tidak beroperasi, sehingga dapat menghasilkan minyak mentah,” pungkas AKP Miftahuda Dizha Fezuono SIK. (b11).

Berita terkait:

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE