SUBULUSSALAM (Waspada): Pj. Wali Kota Subulussalam, Azhari, S.Ag, M.Si diwakili Kepala Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah (DSIPD), Hotma Capah, S.Ag hadiri Prosesi Pelepasan Siswa/Siswi SMP Al Faqih Islamic Full Day School di aula Pendopo Wali Kota, Minggu (2/6).
Prosesi pelepasan dirangkai pentas seni dengan berbagai persembahan tari dan pertunjukan lain oleh para siswa serta alumni membuat acara semakin khidmat.
Tampil memimpin doa, Bintang Ahmad Persada Boangmanalu, Juara II Kelas dan Futsal, pembaca Alquran dan sari tilawah, M. Farhan, Juara I Tilawah Tingkat Kota dan Lutvia, Juara II Cerdas Cermat Tingkat Kota serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dipandu Jauzah Dwi Putri, Juara I Vocal Grup Tingkat SMP Kota Subulussalam.
Dalam sambutannya, Hotma Capah mengapresiasi pendiri dan keluarga besar Yayasan Ihza Madani, dinilai memberi warna baru. Kegiatan SMP dalam nuansa dayah dinilai salah satu warna itu dan diharapkan bisa memotivasi sekolah lain.
Di sisi lain, kata Hotma Capah, dalam sistem pendidikan di Aceh tiga hal yang harus terpadu, yakni keilmuan, karakter dan keistimewaan. Lalu, tiga filar pendidikan harus saling topang yakni sekolah, peran orang tua dan masyarakat.
Sementara Ketua Yayasan Al Faqih Ihza Madani, Firman Saputra (foto) beri sambutan tegaskan, tiga tahun anak-anak dititipkan, kini masanya sudah berakhir dan saatnya untuk dilepas, dikembalikan.
Mengapresiasi para orang tua siswa dan akui banyak kelemahan selama membimbing, Firman memohon maaf kepada semua pihak dan berharap 22 alumni, melanjutkan pendidikan.
Dirinci, dari 22 alumni Angkatan II tahun ini, sembilan siswa melanjut ke SLTA di luar Kota Subulussalam, seperti Aceh, Sumbar, Medan dan sisanya ke SMA Unggul dan SMAN 1 Subulussalam.
Kepada para alumninya, Firman juga minta maaf dan mengingatkan jangan pernah melalaikan shalat, jangan pernah merasa mampu, sudah merasa cukup dan sebagainya.
Sementara Kepala DPK, Muhammad Sahrul Harahap dalam sambutannya menegaskan, pendidikan hari ini adalah untuk persiapan 20 tahun ke depan.
Dikatakan, tiga hal perlu dipersiapkan untuk pendidikan anak, kompetensi atau kemampuan (rangsang daya pikir, komunikatif, kerjasama dan kreatif) dan literasi, nomerasi (mampu memahami, memecahkan masalah dalam berbagai macam konteks)
Sementara mewakili orang tua siswa Kelas IX, Maslindawati, SE dalam sambutannya mengapresiasi keluarga besar Al Faqih. Prestasi seorang putranya masuk MAN Model Bangsa, Banda Aceh diakui sebuah prestasi Al Faqih.
Penuh rasa haru, Al Faqih disebut salah satu pendidikan terbaik di kota ini dan yakin ke depan akan semakin baik. Kepada para alumni, dia pesan bahwa pendidikan belum berakhir, ke depan masih panjang dan banyak hal yang harus dihadapi.
Hadir Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag), Marwan Z, S.Ag, MM, Kepala Dinas Pendidikan, Muhammad Sahrul Harahap, S.Pd, MPI, Ketua BKPRMI, Jaminuddin B, S.Pd, MIP, KCP BSI Maslindawati dan Ilham, Ketua MPD, Komite Yayasan Rahmayani Sari dan para orang tua siswa serta undangan lain.
Prosesi pengalungan tanda alumni, pemakaian topi alumni serta penyerahan ijazah yang dilakukan Kepala DPK, Kepala DSI-PD, Ketua Yayasan Firman Saputra bersama istri didampingi komite yayasan dan sejumlah unsur undangan sebagai acara puncak berlangsung khidmat. (b17)
