ACEH UTARA (Waspada): Penjabat Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si, (foto) meminta Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Aceh Utara, Dayan Albar, S.Sos.,MAP dan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM, Saifuddin, S.STP.,MAP untuk segera mengevaluasi kinerja Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Dinas PK yang juga merupakan isteri dari mantan Sekda Aceh Utara, Dr. A. Mustala, M.Si.
Kata, Mahyuzar, selama ini pihaknya menerima informasi dari banyak pihak bahwa, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Mahdalena, SE,MSM jarang masuk kerja dan bahkan dapat dikatakan sering bolos.
Hal ini terjadi, karena suaminya mantan Sekda Aceh Utara, Dr. A. Murtala, M.Si dilantik menjadi Penjabat Bupati Aceh Jaya, Jumat, 29 Desember 2023 oleh Penjabat Gubernur Aceh pada saat itu, Achmad Marzuki. Secara otomatis, setelah suaminya dilantik menjadi Pj Bupati Aceh Jaya, maka Mahdalena memiliki kesibukan lainya yaitu menjadi Pj Ketua TP PKK dan Bunda PAUD Kabupaten Aceh Jaya.
“Ada informasi Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Dinas PK jarang masuk kerja. Nah, saya akan coba sampaikan kepada Pj Sekda, Dayan Albar sebagai atasan langsung ASN untuk menindaklanjuti. Jika benar adanya, bukan masalah istri mantan Sekda, dan itu siapa pun, semua ASN harus mengikuti regulasi yang ada,” sebut Mahyuzar kepada Waspada.
Mahyuzar menambahkan, jika setelah ditindaklanjuti oleh Pj Sekda Aceh Utara dan ternyata memang tidak bersesuaian, maka tahapan-tahapan harus diambil untuk menyelesaikan persoalan ini. “Misalnya dievaluasi dengan teguran langsung atau dengan surat resmi dan atau bagaimana.”
Masih menurut Mahyuzar, dia berharap Pj Sekda Aceh Utara, Dayan Albar dan Kepala BKPSDM Aceh Utara, Saifuddin untuk menyelesaikan persoalan ini dengan baik, supaya masalah ini tidak menjadi contoh buruk bagi ASN yang lain.
“Kita berharap seperti itu, apalagi kalau misalnya ada istri pejabat atau misalnya ada keluarga pejabat yang terlibat tidak masuk kerja sebaiknya itu tidak terjadi, agar tidak menjadi preseden buruk. Dia harus menjadi contoh yang baik bagi semuanya,” demikian Mahyuzar.
Kalau Tidak Siap Bekerja Sesuai Kenyataan, Maka Sebaiknya Berhenti Saja Dulu
Sebelumnya, Waspada.id, Senin (22/7) pagi ikut meliput apel gabungan di Lapangan Upacara Landeng, Lhoksukon, Aceh Utara. Dalam apel gabungan tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Aceh Utara itu sempat melontarkan ucapan yang dinilai Waspada.id cukup puitis. “Silahkan kita bermimpi dalam hidup, karena itu impian kita, tapi jangan hidup dalam mimpi,” kata Mahyuzar di atas mimbar di hadapan seluruh ASN yang ada di lingkungan Kantor Bupati Aceh Utara.
Penasaran dengan kalimat tersebut, Waspada.id mencoba untuk mengkonfirmasi langsung kepada yang bersangkutan, dan Mahyuzar mengatakan, arti dari ucapannya itu adalah hidup ini harus dijalani dengan realistis. Dan kata dia, siapapun boleh berangan-angan dan bercita-cita, tapi jangan lupa dengan keyantaan yang ada saat ini.
“Jadi jangan menghayal lagi. Jadi kita mengharapkan, apalagi ASN dalam membangun kinerja, dia harus betul-betul membangun kinerja sesuai bidang dan fungsinya masing-masing. Jangan menghayal, ooo nanti ke depan begini, Pj ini sudah tidak ada lagi, maka tidak perlu dilakukan. Itu saya harap jangan begitu. Semua yang kita lakukan hari ini harus berdasarkan apa yang ada dalam kenyataan,” sebut Mahyuzar saat dikonfirmasi Waspada.id.
Kondisi yang seperti ini, lanjut Mahyuzar, dapat mengganggu birokrasi pemerintahan. Maka dia menyarankan, kalau tidak siap bekerja secara kenyataan yang terjadi pada saat ini, maka dia meminta ASN bersangkutan untuk tidak usah bekerja dan berhenti dulu.
“Maka sebaiknya berhentinya saja dulu. Jadi ini biar dipahami oleh semua teman-teman ASN. Kenapa begitu, kita tidak mau ada kendala dalam menjalan program pemerintah. Gara-gara dia, terganggu, karena apa, karena dia masih berpikir punya angan-angan yang lain.”
Terakhir kepada Waspada.id, Mahyuzar menyebutkan, karena panjangnya angan-angan, tipe ASN yang telah disebutkan di atas, hidupnya selalu dalam mimpi. Hari ini sudahtidak ada lagi. Mimpi sudah selesai dan sandiwaranya juga sudah selesai. Sinetronnya sudah tidak ada lagi. Jadi kita lakukan saja untuk membangun daerah ini,“ sebut Mahyuzar sembari menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan evaluasi kinerja dan evaluasi tersebut akan terus dilakukan secara terus menerus.
“Mudah-mudahan dengan evaluasi kinerja nantinya, kita dapat meningkatkan kinerja ASN dan supaya kinerja ASN di Aceh Utara bisa lebih fokus. Sekali lagi saya mengharapkan, teman-teman ASN fokuslah dalam bekerja,” pungkasnya. (b07).
salah jep ubat pak pj aceh utara ….yg post berita kasep ngon peng donya…
Baro terkejot pak Pj.Bupati Acut, Eungkot away brouk dari ulee. Banyak oknum kepala SKPD di Aceh Utara berkinerja tidak sesuai harapan, saat ini banyak ASN yg dirugikan bahkan tertahan pangkat dan golongan akibat selama jabatan Pj. 2(dua) tahun akibat kurang evaluasi secara menyeluruh. ini PR.Pj.Bupati sekarang utk lebih proaktif pemberdayaan Baperjakat,
Waspada selalu di depan.