SIGLI (Waspada): Pj Ketua TP PKK Kabupaten Pidie, Ny Suaidah Sulaiman memantau pelaksanaan kegiatan pekan pelayanan KB dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia di Puskesmas Pidie, Jumat (29/9).
Kedatangan Pj. Ketua TP PKK bersama rombongan, disambut langsung oleh Ketua TP PKK Kecamatan Pidie, Siti Zahari, S.Sos, Kepala Puskesmas Pidie dr Susi Yanti Eka Sartika, Camat Pidie Saiful Zuhri, serta unsur Muspika setempat.
Istri Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto, itu datang ke Puskesmas Pidie didampingi Kepala DP3AKB Pidie, Nurhanisah, Plt Ketua Dharma Wanita Kabupaten Pidie Ny Saptati Regganis, Sp, serta tamu dan undangan lainnya.
Dalam sambutan singkatnya, Ny Suaidah Sulaiman mengatakan partisipasi dan dukungan lintas sektor organisasi perempuan, baik organisasi dalam pemeritahan maupun kemasyarakat sangat dbutuhkan.
Diapun berharap semua organisasi lintas sektor tersebut dapat bersinergi dalam memberi dukungannya terhadap program yang dicanangkan pemerintah. “Seperti yang hari ini kita laksanakan yaitu peringatan hari kontrasepsi sedunia,” katanya.
Kepala Dinas DPAKB Pidie Nurhanisah, mengatakan dalam rangka Hari Kontrasepsi Sedunia, Pemerintah Kabupaten Pidie didukung sejumlah dinas terkait menggelar pelayanan Keluarga Berencana (KB) gratis. Melalui kegiatan tersebut, pihaknya memberikan pelayanan KB serentak di fasilitas-fasilitas kesehatan. Targetnya, 2.177 akseptor yang terlayani.
Nurhanisah berharap, kerja sama dengan lintas sektor bisa terus terjalin dengan baik, serta dapat memobilisasi masyarakat di wilayahnya masing-masing, sehingga target 2177 lebih akseptor bisa terpenuhi. Dia menyebutkan kegiatan ini dilaksanakan selama 10 hari terhitung sejak 26 September 2023.
Kata dia, program pelayanan KB telah dilakukan pertama sekali di Puskesmas Kecamatan Kota Sigli. Kegiatan ini akan terus dilakukan hingga 4 Oktober 2023 hingga mencapai target sasaran di Kabupaten Pidie sebanyak 2.177 akseptor pengguna KB. “Para akseptor KB, baik itu IUD, spiral baik itu berupa implaint, kondom, pil, suntik dan MOW,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Nurhanisah juga menerangkan manfaat dari program Keluarga Berencana (KB). Diantaranya dapat menjaga jarak kehamilan, membatasi kelahiran. “Bukan berarti kita tidak hamil, atau kita tidak mau hamil. Tetapi membatasi supaya keluarga kita bisa lebih sehat, anak dan ibu juga bisa sehat,” katanya.
Dia juga menjelaskan dengan mengikuti program KB, juga dapat mencegah anak lahir dengan kondisi stunting. “Karena kita melanggar empat T. Yaitu, Terlalu banyak, Terlalu rapat, Terlalu Jauh (jauh usia atau terlalu tua), Terlalu muda (karena usianya tidak masuk dalam usia 20 tahun) dan Terlalu Dini. Ini penyebab anak stunting,” katanya.
Salah satu dilaksanakannya kegiatan gebyar kontrasepsi, karena banyak terjadi pernikahan dini tetap tidak dianjurkan untuk hamil terlebih dahulu. K
Alasan itu, BKKBN menyarankan untuk calon pengantin muda dapat mengikuti program Keluarga Berencana (KB). “Ya setidaknya pakailah kondom, tunda dulu karena itu penyebab dan beresiko terjadinya anak stunting,” katanya. (b06)