Pj Gubernur Aceh Didesak Tangani Burung Ancam Keselamatan Penerbangan

  • Bagikan
Ketua YARA, Safaruddin SH MH. Waspada/Ist.
Ketua YARA, Safaruddin SH MH. Waspada/Ist.

IDI (Waspada): Akibat berdekatan dengan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA), burung kuntul belakangan mulai mengancam keselamatan penerbangan di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar.

Oleh karenanya, Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, didesak segera melakukan langkah kongkrit untuk mengatasi persoalan TPA tersebut. Bahkan Pj Gubernur Aceh diingatkan agar tidak larut dalam kegiatan seremoni, sehingga lupa dengan tugasnya yang perlu fokus terhadap pelayanan dan kesejahteraan masyarakat serta kepentingan publik lain.

“Pj Gubernur Aceh itu sebagai pemimpin di Aceh, jadi perlu fokus dengan tugas-tugasnya, jangan larut dalam kegiatan seremoni,” kata Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Safaruddin SH MH, kepada Waspada.id, Rabu (1/5).

Dia mencontohkan salah satu titik yang mendesak dan harus dilakukan adalah melakukan pencegahan agar burung yang berkumpul di seputar TPA berdekatan dengan Bandara SIM tidak menjadi dengan penerbangan di bandara. “Persoalan ini jangan dianggap sepele, karena keberadaan TPA berpotensi menjadi bencana yang membahayakan jiwa,” kata Safaruddin.

Dijelaskan, perlu dilakukan kajian ilmiah apakah keberadaan TPA di dekat Bandara SIM patut dipertahankan. Apakah pembangunan TPA tersebut sudah dilakukan kajian lingkungan yang memadai termasuk keselamatan penerbangan. Jika tidak dilakukan langkah itu, maka bandara SIM terpaksa harus dipindahkan ke lokasi lain yang tidak membahayakan.

Disisi lain, Safaruddin juga menyorot kinerja Pj Gubernur Aceh, Bustami yang minim inovasi sejak memimpin Aceh, bahkan terkesan sibuk dengan kegiatan seremoni. Sedangkan banyak persoalan masyarakat belum tertangani, termasuk proses pembangunan dan pelelangan proyek APBA yang belum terealisasi hingga saat ini.

Sebagaimana diketahui, General Manager AP II Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Darmadi, mengakui kesulitan mencegah risiko serangan burung kuntul terhadap penerbangan. Pasalnya, lokasi tempat pembuangan akhir berdekatan dengan bandara setempat. “Memang untuk burung banyak tantangan, karena itu habitatnya. Maka perlu dilakukan pemindahan habitat sebenarnya. Namun itu cukup memakan biaya besar dan sulit,” kata Darmadi belum lama ini.

Untuk diketahui ribuan ton limbah di TPA menarik perhatian ribuan burung kuntul yang berpotensi menyebabkan kecelakaan pesawat. Burung tersebut terbang dalam kawanan besar dan mencari makan di sekitar lokasi pembuangan limbah. Hal ini, memungkinkan burung-burung itu melintasi rute terbang pesawat yang bakal mendarat atau tinggal landas dari Sultan Iskandar Muda. (b11).


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *