SIGLI (Waspada): Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto MSi, menekankan pentingnya peran komunitas pemuda untuk memberikan kontribusi positif dalam mendukung program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah daerah setempat.
“Kenapa Saya bilang khususnya pemuda, karena saya tekankan keterlibatan pemuda dalam pembangunan Kabupaten Pidie. Di sini ada Kaukus Pemuda Pidie. Kaukus ini bukan lembaga tetapi komunitas. Diharapkan semua pemuda dapat masuk dalam komunitas ini. Sehingga kita bisa kontrol dan bisa saring sesuai peran mereka masing-masing untuk terlibat dalam pembangunan Pidie,” kata Wahyudi Adisiswanto saat menerima Waspada.id di ruang kerjanya, Senin (14/8).
Pria murah senyum inipun mengatakan bahwa Kaukus Pemuda Pidie ini bukan organisasi politik, melainkan komunitas kepemudaan masyarakat Pidie. Pun begitu dia mengakui bahwa banyak di antara anggotanya berasal dari partai politik dan ormas-ormas lainnya.
“Kaukus Pemuda Pidie ini bukan organisasi. Kalau organisasi bisa bersifat politis, bisa bersifat ormas biasa. Kadang-kadang mereka kompetitif dalam perjalanannya. Tetapi kalau komunitas Kaukus Pemuda Pidie ini di dalamnya ada bermacam Parpol, dan mereka kompak. Tetapi kalau mau berpolitik mereka di luar dari pada kaukus. Jujur sangat fair,” katanya.
Wahyudi Adisiswanto menuturkan, para pemuda yang tergabung dalam Kukus Pemuda Pidie ini akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan pembangunan daerah, tentu saja sesuai peran mereka masing-masing.
Dia mencontohkan, untuk kegiatan sektor pariwisata di bawah Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora). Anggota Kaukus Pemuda Pidie ini akan dilibatkan membantu mengembangkan spot-spot destinasi wisata yang ada di Pidie.
“Sebagai subjek itu kita perankan, tentu anggaran sesuai dengan program masing-masing SKPK. Misalnya membantu pariwisata di bawah Disparpora, membantu kebersihan lingkungan di bawah DLH. Mereka punya program sendiri. Anggarannya dari situ. Bukan berarti anggaran diambil khusus buat kaukus, tidak begitu,” katanya.
Merubah Paradigma
Sejak dilantik sebagai Penjabat Bupati Pidie, oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, di Anjong Monmata, Banda Aceh, Senin (18/07/2022), Ir Wahyudi Adisiswanto, MSi menyampaikan pernah berbicara tentang ingin merubah paradigma di Pidie, di mana paradigma itu nantinya akan dijadikan sebuah konsep. Kaum ibu, pemuda, santri. Ini imbuh dia, untuk mengingatkan kembali komitmen atau konsistensi program yang akan dia persiapkan.
Kata dia, di samping karena program ini harus terstruktur dan sistematis, maka digunakan triwulanan. “Ketika triwulan pertama kita dianggap kurang, itu karena memang sifatnya pendasaran. Pendasaran itu sebetulnya tidak bisa dievaluasi. Saya saja baru kenal Pidie kayak apa. Masak tiba-tiba dinilai baik,” tuturnya.
Dalam melaksanakan tugas di tempat baru selaku Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto ketika itu, dia mentamsilkan Kabupaten Pidie ibarat mengangkat “Pedang Pusaka” yang terendam.
“Karena terendam lama itu tidak nampak hasilnya, kan baru diangkat. Kemudian kelebatan kilauannya juga belum muncul. Selanjutnya kita tunjukkan ketajamannya ketika Presiden datang beberapa waktu lalu, ini kan menunjukkan bahwa Pidie ini Pedang Pusaka,” katanya.
Pun begitu, lanjutnya, yang terpenting adalah paradigma yang konsistensial, atau komitemen dalam paradigma itu adalah pemuda. Kata dia, dalam berbagai event dan kegiatan besar yang berlangsung di Kabupaten Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto, MSi selalu melibatkan pemuda. (b06).