SIGLI (Waspada): Kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Rumoh Geudong, Gampong Bili Aron, Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie dalam rangka penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) beratmasa lalu secara non yudisial beberapa waktu lalu berlangsung sukses. Suksesnya seluruh rangkaian kunjungan itu tidak lepas dari peran semua pihak.
“Setelah suksesnya kunjungan bapak Presiden RI berkunjung ke Pidie, semua pihaknya mengucapkan terima kasih. Pertama Bapak Gubenur Aceh, Paspampres, Sekretaris Presiden, Kemenkumham dan banyak lagi. Sesunggunya saya malu kalau keberhasilan itu diucapkan kepada saya. Itu bukan kerja saya, itu kerja banyak orang” demikian Ir Wahyudi Adisiswanto M.Si mengatakannya pada acara Pertemuan/Koordinasi Sosialisasi Program Kerja Pokjanal Posyandu Kabupaten Pidie di Aula DH Café, Selasa (17/7).
Hadir dalam kegiatan itu, Sekda Pidie H Idhami S.Sos.M.S.i, Ketua PKK Kabupaten Pidie Ny Suaidah Sulaiman, Kadis DPMG Pidie Mutiin M.Si, Kepala Bappeda Pidie Isnaini ST,MS.i, dan para undangan lainnya.

Lebih lanjut Ir Wahyudi Adisiswanto memaparkan kekompakan dan kebersamaan warga masyarakat Pidie membuat kunjungan Presiden RI Joko Widodo bersama rombongan dari Jakarta ke Kabupaten Pidie itu berlangsung aman dan nyaman tanpa sedikitpun terjadi insiden.
Ketika itu semua masyarakat Pidie bekerja memberikan motivasi sehingga saat kunjungan presiden bersama rombongan zero accident (kecelakaan nihil-red). “Jatuh dari sepeda motor saja tidak ada. Ini hal yang luar biasa,” katanya.
Ir Wahyudi Adisiswanto menyebutkan, inilah kelebihan masyarakat Pidie yang tidak pernah diperhitungkan. Padahal sebelumnya orang-orang kementerian, ketika berbicara Pidie, semua pesimis. “Baru kemari semua terbuka. Yang selama ini Pidie dinilai negatif, terbalik. Bisa dibayangkan keamanan presiden dalam kerumunan itu, dilemparkan botol minuman air mineral saja, sudah ribut,” katanya,
Tetapi pasca kunjungan Presiden RI beberapa waktu lalu ke Rumoh Geudong itu menjadi sorotan nasional dan internasional betapa Pidie ini menjadi daerah yang diperhitungkan sebagai kabupaten yang nyaman, damai. “Ini bisa dicek, Kabupaten Pidie paling aman,” katanya.
Prioritas
Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto M.Si, mengatakan persoalan kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas penanganan, dengan terus melakukan peningkatan kualitas kesehatan.
Posyandu merupakan salah satu Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang dikelola dan diselengarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelengaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Disebutkan, dalam penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi serta percepatan perbaikan gizi masyarakat, perlu penguatan posyandu pada pengelolaan posyandu dalam transformasi layanan primer. Pokjanal posyandu merupakan kelompok kerja yang tugas dan fungsinya mempunyai keterkaitan dalam pembinaan penyelenggaraan atau pengelolaan posyandu yang berkedudukan di pusat, provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan.
Pokjanal posyandu sebagai wadah koordinasi dan konsolidasi yang dibentuk mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa dan kelurahan dalam rangka sinergisitas program dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta pembinaan posyandu sebagai layanan terintegrasi.
Pengintegrasian layanan sosial dasar di posyandu adalah suatu upaya mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak, peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan kesejahteraan sosial.
Tim Pokjanal Posyandu diharapkan mampu mengembangkan pengelolaan posyandu dalam transformasi layanan primer sehingga dapat menjangkau pelayanan kepada seluruh usia yang ada di wilayahnya melalui pembinaan-pembinaan sesuai dengan tugas dan fungsinya seperti yang tertuang dalam Permendagri Nomor 54 Tahun 2007.
“Untuk itu, pertemuan hari ini sangat diharapkan adanya transformasi informasi yang dapat meningkatkan koordinasi, pembinaan lembaga terkait dan kinerja posyandu terintegrasi dalam mewujudkan masyarakat Pidie yang sehat, mandiri dan hidup sejahtera” katanya.

Lintas Sektor
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie dr Arika Husnayanti Aboebakar SpOG, K, menyampaikan, tujuan dilaksanakan kegiatan Pertemuan/Koordinasi Sosialisasi Program Kerja Pokjanal Posyandu Kabupaten Pidie, ini adalah untuk mensinergikan dukungan lintas sektor dalam upaya penguatan posyandu untuk pengelolaan posyandu dalam transfomasi layanan primer.
Dia mengatakan, pada tahun 2022 jumlah Posyandu di Kabupaten Pidie sebanyak 778 Pos, dengan kriteria Posyandu aktif sebanyak 587 atau 75,4 persen. Indikator Posyandu aktif adalah melakukan kegiatan rutin Posyandu, dan juga minimal 1x dalam satu bulan. Di Posyandu aktif tersebut diberikan pelayanan promotive dan prefentif minimal 90 persen dari jumlah kelompok sasaran ibu, ibu hamil, bayi, balita, remaja, usia produktif, juga lansia. Memiliki minimal lima orang kader.
Sebut dia, bahwa Pokjanal Posyandu merupakan kelompok kerja masyarakat yang tugas dan fungsinya mempunyai keterlibatan dalam pembinaan juga penyelenggaraan, pengelolaan poyandu yang berkedudukan di pusat, provinsi, kabupaten/kota juga kecamatan. Posyandu di Kabupaten Pidie pada tahun 2022 adalah sebanyak 778 pos dengan kriteria posyandu aktif sebanyak 587 atau 75,4 persen. (b06)