KUTACANE (Waspada): Penjabat Bupati Drs. Syakir.M.Si, meninjau gudang Bulog dan beberapa pasar di Aceh Tenggara, untuk menghadapi kesiapan Pemkab dalam menyikapi dampak El Nino yang diprediksi akan terjadi pada sebagian besar wilayah Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Gudang Bulog Kutacane dan beberapa pasar di Aceh Tenggara, Selasa (8/8), Pj Bupati Syakir didampingi Plt Sekdakab, Yusrizal.ST, Kadis Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja, Rahmaf Fadli S.STP, Sekdis Dagprinaker Mulyadi S.Pd, Forkopimda, Kabag Ekonomi Setdakab dan pihak Bulog Kutacane.
Usai meninjau dan memastikan ketersedian stock pangan di gudang Bulog Kutacane dan beberapa pasar lainnya di Aceh Tenggara, Pj Bupati Drs. Syakir M.Si didampingi Kadis Dagprinaker, Rahmad Fadli S.STP kepada Waspada mengatakan, El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan suhu muka laut dampaknya akan meningkatklan resiko pertumbuhan awan dan akan mengurangi curah hujan di Indonesia secara singkat, bahkan menyebabkan terjadinya kekeringan secara umum.
Ketika El Nino mampir, kekurangan angin pasat atau monsoon akan melemah dan daerah yang dilintasi Khatulistiwa pun akan mengalami penurunan curah hujan. Sebab itu, beberapa daerah di Indonesia akan terkena dampak kekeringan seperti wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan, bahkan dampak lainnya disertai munculnya berbagai penyakit.
Masyarakat juga, ujar Pj Bupati Syakir, rentan mengalami diare, flu, demam berdarah, kolera atau pun penyakit lainnya. Di sisi lain, El Nino juga diprediksi akan berdampak pada bidang pertanian dengan meningkatnya hama serta tanaman yang rusak akibat kekurangan air sera ancaman gagal panen.
Sebab itu, Pemkab Aceh Tenggara menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak El Nino bagi ketahanan pangan di daerah, salah satunya melalui penguatan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) sebagai instrument untuk stabilitasi harga dan kondisi kedaruratan, seperti langkah yang dilakukan pemerintah pusat.
“Sesuai Perpres 125, ada 11 Cadangan Pangan Pemerintah yang termasuk komoditas pangan strategis yakni, beras, jagung, minyak goreng, kedelai, bawang, cabai, daging ruminansia, daging ayam, telur ayam, gula pasir dan ikan. Karena itu selain ke gudang Bulog yang menyimpan stok pangan berupa beras, Pemkab juga meninjau stok pangan lainnya pada sejumlah pasar di Aceh Tenggara,” ujar Pj Bupati diamini Kadis Dagpreinaker, Rahmad Fadli.(b16)