Scroll Untuk Membaca

Aceh

PGRI Aceh Besar Gelar Diskusi Wujudkan Sekolah Tanpa Kekerasan

PGRI Aceh Besar Gelar Diskusi Wujudkan Sekolah Tanpa Kekerasan
Seminar Solusi dan Diskusi Mewujudkan Sekolah Aman, Nyaman tanpa Kekerasan dan Aman Digital yang digelar PGRI Aceh Besar diikuti oleh 50 orang kepala sekolah jenjang SD, di Gedung PGRI Aceh Besar, Kamis (28/3). (Waspada/Ist)
Kecil Besar
14px

KOTA JANTHO (Waspada): Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Aceh Besar, melaksanakan Seminar Solusi dan Diskusi Mewujudkan Sekolah Aman, Nyaman tanpa Kekerasan dan Aman Digital. Kegiatan itu diikuti oleh 50 orang kepala sekolah jenjang SD se- Aceh Besar, di Gedung PGRI Aceh Besar, Kamis (28/3).

Hadir sebagai pemateri adalah Ir Hendarman MSc PhD dengan materi, Analis Kebijakan Ahli Utama (AKAU) pada Puspeka Kemendikbud dan Adriah SAg MA, Kepala MIN 20 Aceh Besar.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

PGRI Aceh Besar Gelar Diskusi Wujudkan Sekolah Tanpa Kekerasan

IKLAN

Ketua PGRI Aceh Besar, Agus Jumaidi MPd yang membuka seminar itu mengucapkan terima kasih kepada Hendarman yang sudi meluangkan waktunya di sela tugas kunjungan kerja (kunker) di Aceh pada kegiatan di kantor Lembaga Administrasi Negara (LAN).

PGRI Aceh Besar Gelar Diskusi Wujudkan Sekolah Tanpa Kekerasan

Agus Jumaidi yang juga Kabid GTK Disdikbud Aceh Besar meminta kepada para peserta seminar dapat mengikutinya dengan baik dan menjadi ilmu yang baru dalam mengelola sekolah yang aman dan nyaman tanpa kekerasan.

“Bapak ibu sebagai pengambil kebijakan di sekolah harus menjadi leader yang memahami tentang hal-hal terkait perundungan dan sekolah ramah anak sehingga peserta didik terhindar dari perlakuan bullying dan aksi kekerasan lainnya,” cetus Agus Jumaidi.

Sementara Hendarman dalam paparannya menyampaikan pentingnya kepala sekolah dan guru untuk memahami Permendikbud Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan pada Satuan Pendidikan (PPKSP).

Hendarman juga menjelaskan bentuk-bentuk kekerasan yaitu kekerasan fisik, psikis, kebijakan yang mengandung kekerasan, diskriminasi dan intoleransi, kekerasan seksual dan berbagai kekerasan lainnya.

Sementara pemateri kedua Adriah SAg MA menjelaskan mengenai bagaimana menjalankan Sekolah Ramah Anak (SRA) di sekolah-sekolah. (b05)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE