Petugas Semprot Disinfektan Di Sejumlah Kandang Sapi

- Aceh
  • Bagikan

KUALASIMPANG (Waspada): Petugas gabungan yang terdiri dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang, Dinas Peternakan Aceh dan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh melakukan penyemprotan disinfektan dan observasi pada kandang–kandang ternak di sejumlah kampung dalam wilayah kabupaten tersebut.

Kunjungan dan observasi dilakukan setelah munculnya penyakit yang menyerang ribuan sapi milik masyarakat di Kabupaten Aceh Tamiang, bahkan kabupaten tersebut ditetapkan sebagai daerah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) oleh Menteri Pertanian RI pertanggal 9 Mei 2022.

Informasi diperoleh Waspada Kamis (12/5) menyebutkan, observasi oleh tim gabungan tersebut dimulai pada Selasa (10/5) kemarin dengan titik lokasi Kampung Paya Menta dan Alur Bemban, Kecamatan Karang Baru dengan sasaran melakukan penyemprotan disenfektan di sejumlah kandang sapi serta melihat langsung kondisi sapi yang terjangkit PMK.

Kemudian, tim gabung bersama Bupati Aceh Tamiang, Mursil, Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadlon juga melakukan penutupan sementara pasar hewan yang berada di Kampung Ie Bintah, Kecamatan Manyak Payed. Pada Rabu (11/5) tim juga melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah kandang sapi serta disuntik antibiotik dan vitamin. Kegiatan ini berlangsung di Kampung Sidodadi, Kecamatan Seruway.

Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh. Rahmandi melalui Kepala Bidang Produksi Munajar mengatakan, untuk mencegah penyebaran wabah PMK salah satu dengan melakukan penyemprotan disinfektan serta penyuntikan antibiotik serta vitamian kepada sapi – sapi yang terjangkit wabah.

“ Sejak sepuluh hari lalu kita sudah melakukan penanganan untuk mencegah penyebaran wabah PMK,” terangnya seraya mengatakan, saat ini ada enam kandang sapi yang dilakukan penyemprotan disinfektan di Kampung Sidodadi dan dua kandang di Kampung Lubuk Damar, Kecamatan Seruway serta penyuntikan tiga ekor sapi masyarakat yang terjangkit wabah PMK di Kampung Lubuk Damar oleh tim Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Seruway.

Munajar mengingatkan agar masyarakat tidak perlu panik dan tetap mengikuti himbauan pemerintah yang telah dikeluarkan sebagai bentuk pencegahan penyebaran wabah PMK. “ Kita meminta kepada peternak sapi dan masyarakat agar tidak panik dalam menyikapi PMK yang saat ini sedang melanda,” sebutnya.

Munajar mengemukakan, bahwa pihaknya harus semaksimalmungkin untuk maksimal melakukan sosialisasi kepada masyarakat, bahwa penyakit ini tidak menular pada manusia. “ Selain melakukan sejumlah strategi untuk menekan penyebarannya terhadap ternak, penting juga edukasi supaya peternak dan masyarakat kita paham tentang penyakit ini dan edukasi ini bisa melalui penyuluhan dan media informasi yang ada,” pungkasnya.(b15)

  • Bagikan