LHOKSUKON (Waspada): Petani Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara melakukan panen raya, Rabu (15/2). Hasil panen gabah di tengah inflasi, diharapkan mampu menstabilkan harga beras di pasar.
Sekitar 140 hektare sawah di Gampong Leuhong, Kecamatan Paya Bakong melakukan panen. Setiap ha sawah rata-rata mampu menghasilkan 5,7 sampai dengan 6 ton gabah. Pemkab Aceh Utara mengharapkan, panen akan mampu menstabilkan harga beras yang sedang tinggi. “Mudah-mudahan dengan panen ini, harga beras akan menjadi stabil,” sebut Pj. Bupati Aceh Utara Azwardi, AP, M.Si yang ikut menghadiri kegiatan panen raya tersebut.
Panen perdana musim tanam rendengan di Paya Bakong juga ikut dihadiri, Kapolres Aceh Utara, Kajari Aceh Utara dan unsur Forum Komukasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya. Selain itu juga hadir Kabag Humas Setdakab Aceh Utara Muslim Araly, Kadis Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Kepala Bulog Sub Divre Lhokseumawe, Kepala perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe dan para unsur Muspika setempat.
Azwardi juga menjelaskan, Forkopimda Aceh Utara komit menjaga harga kebutuhan pokok di tengah kondisi Inflasi. Salah satunya, menjaga harga beras masyarakat tetap stabil. Masuknya musim panen sejumlah kecamatan di Aceh Utara, termasuk Paya Bakong, dipastikan akan membantu menjaga kestabilan harga beras di pasaran. “Supply dan demand (beras) sudah terjaga, pasti harga stabil,” tegasnya kembali.
Sementara itu Kadis Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi menambahkan, panen padi musim tanam rendengan sudah dimulai sejak Januari 2023. Selama Januari, sawah yang berhasil panen sekitar 4.000 ha. Sampai pertengahan Februari luas sawah yang berhasil panen sekitar 3.400 ha. Sedangkan luas sawah panen di Kecamatan Paya Bakong, sejumlah 900 ha. “Sawah di Kecamatan Tanah Luas, Matang Kuli, Syamtalira Aron, Syamtalira Bayu, Samudera dan Nibong juga akan segara panen,” tambah Erwandi.
Panen gabah tahun ini, selain dapat membantu kestabilan harga beras di pasaran, juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat dan meningkatkan pendapatan masyarakat. (b08)