Pertamina Hambat Investasi Di FTZ Sabang, Kadin Aceh Akan Surati Presiden

  • Bagikan
Pertamina Hambat Investasi Di FTZ Sabang, Kadin Aceh Akan Surati Presiden
Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin Aceh) M Iqbal Piyeung.

BANDA ACEH (Waspada): Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin Aceh) M Iqbal Piyeung menuding Pertamina hambat investasi di FTZ Sabang.

Tudingan itu dilontarkan Iqbal setelah dia kaget dengan keluhan para pelaku usaha di sektor BBM industri di Aceh.

“Dalam pertemuan dengan beberapa pelaku usaha di kantor Kadin Aceh, kita sangat menyayangkan sikap Pertamina yang menetapkan harga tebus BBM industri di Aceh sangat tinggi, termasuk untuk kawasan bebas FTZ Sabang,” kata Iqbal kepada wartawan Minggu (12/5).

Dalam pertemuan tersebut, Kadin Aceh menerima keluhan dari para pelaku usaha bahwa harga tebus Solar Industri di kawasan bebas FTZ Batam (setelah diskon) hanya Rp11.600, sementara harga tebus di FTZ Sabang Rp21.500

Dia memaparkan bahwa kawasan Sabang dalam UU 37/2000 tentang KPBPB Sabang dan UU 11/2006 tentang Pemerintahan Aceh merupakan “Kawasan non-pabean yang bebas dari pajak tata niaga, bea masuk serta bebas PPN” (Pasal 167).

Karena status Sabang sebagai kawasan bebas seperti Batam, kita mempertanyakan dasar kebijkan pihak Pertamina tersebut, karena sangat merugikan bagi aktivitas ekonomi di Aceh serta ikut menghambat iklim investasi di kawasan FTZ Sabang.

Bagaimana kita mau mendorong investasi di Aceh, terutama di Kawasan Sabang? sementara banyak pelaku usaha yang ingin melakukan aktivitas perdagangan ke kawasan FTZ Sabang, namun tidak didukung sama sekali oleh sikap Pertamina yang mempermainkan harga, khususnya BBM industri,” tanyanya.

Sebagai wadah para pelaku dunia usaha, Kadi Aceh akan menyurati seluruh stakeholder untuk menyikapi persoalan ini. “Kita akan surati masalah ini ke Presiden Jokowi, Kadin Indonesia, Menteri BUMN, BPH Migas, Dirut Pertamina dan ke Pemerintah Aceh untuk menyelesaikan persoalan ini, tujuan Kadin agar hambatan seperti ini bisa segera diatasi, terutama untuk menghidupkan kembali denyut aktivitas ekonomi di kawasan FTZ Sabang,” sebutnya.

“Kalau Pertamina pro-aktif memperlakukan FTZ Sabang sama dengan Batam, kita yakin akan banyak pelaku bisnis yang akan berinvestasi ke Kawasan Sabang,” tambahnya.

Terkait hal tersebut, salah satu anggota Dewas BPKS Sabang Munzami Hs, ikut memberi tanggapan bahwa persoalan yang disampaikan oleh ketua KADIN Aceh mengenai perbedaan harga BBM industri yang sangat timpang antara Sabang dan Batam ini termasuk salah satu hambatan bagi pengembangan Kawasan FTZ Sabang.

“Pada saat rapat rutin dengan Manajemen BPKS nantinya, kita akan ikut membahas persoalan ini agar dapat ditindaklanjuti dan dicari solusi bersama dengan melakukan koordinasi lintas stakeholder termasuk dengan Pertamina.

Sementara saat dikonfirmasi Minggu (12/5) pihak Pertamina Budi Prasojo Manager SnD VI belum merespon pesan whatsApp waspada.id, dan Minggu sekira pukul 19.20 pesan WA dibalas. Budi menulis, “Maaf utk lebih jelasnya dapat berkoordinasi dengan pertamina MOR Sumbagut ya Pak. Bagian comrel, tentunya sdh sering berkoordinasi dg wartawan/media πŸ™. Kebetulan saya bukan dibagian terkait hal yg Bapak tanyakan”.(m14)




Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaZRiiz4dTnSv70oWu3Z dan Google News Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News ya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *